Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia telah resmi melarang mudik Lebaran pada tahun ini demi mencegah penularan virus corona COVID-19.
Kegiatan mudik dikhawatirkan membuat virus corona semakin merajalela, terutama di daerah yang fasilitas dan layanan kesehatannya minim.
Bagi yang sudah terlanjut membeli tiket pesawat, bus, atau kapal dan memutuskan tidak jadi mudik, ada baiknya melakukan pengembalian dana (refund) atau perubahan jadwal perjalanan dari sekarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun perlu dipahami bahwa tidak semua refund dikembalikan dalam bentuk uang tunai.
Ada beberapa perusahaan transportasi, misalnya maskapai penerbangan, yang memberikan refund dalam bentuk voucher tiket penerbangan untuk digunakan di kemudian hari.
Perlu dicatat juga nilai voucher juga mungkin tidak utuh 100 persen.
Keputusan tersebut "terpaksa" dilakukan maskapai penerbangan yang saat ini membutuhkan biaya operasional di tengah lesunya bisnis.
Kalau enggan mendapat refund dalam bentuk voucher, bisa juga memundurkan jadwal perjalanan.
Jangan lupa siapkan dana lebih untuk metode ini, karena beda waktu perjalanan bisa berbeda pula harganya.
SabarKetika hendak melakukan refund atau perubahan jadwal perjalanan melalui situs penjualan tiket atau loket perusahaan transportasi, ada baiknya menghubungi saat hari dan jam kerja.
Kalau saluran telepon sibuk, silakan menghubungi melalui email.
Jelaskan dengan gamblang soal jenis tiket yang dibeli serta alasan refund atau rencana perubahan jadwal perjalanan.
Sertakan juga data diri yang lengkap, seperti nama, nomor telepon, alamat, dan nomor pemesanan.
Saat ini, bukan hanya Anda saja yang melakukan pengaduan, jadi harap bersabar bahwa tanggapan dari pengaduan mungkin lebih dari 2x24 jam.
Yang pasti lebih baik melakukannya sedini mungkin, sebelum nilai tiket berkurang atau hangus akibat melakukan refund atau perubahan jadwal terlalu mepet dengan waktu keberangkatan.
[Gambas:Video CNN] (ard)