Jakarta, CNN Indonesia -- Orang yang memiliki penyakit jantung dan
hipertensi yang terkontrol dapat menjalankan ibadah puasa di bulan
Ramadan. Namun, penderita
penyakit jantung dan hipertensi mesti menjalankan
puasa dengan sejumlah ketentuan agar aman dan lancar.
"Pasien penyakit jantung yang stabil dan hipertensi yang terkontrol dapat menjalankan puasa tanpa masalah," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah David Dwi Ariwibowo dalam webinar Lighthouse, Selasa (12/5).
Agar puasa tetap lancar dan kondisi tubuh terjaga, ada sejumlah langkah yang dapat dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tips berpuasa aman bagi penderita jantung dan hipertensi.
1. Modifikasi waktu konsumsi obat-obatanPenderita penyakit jantung dan hipertensi umumnya mengonsumsi obat harian untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
Pada bulan Ramadan, waktu mengonsumsi obat-obatan tersebut dapat dimodifikasi. Misalnya, obat 1x sehari bisa diminum saat sahur atau pada malam hari, obat 2x sehari diminum saat sahur dan berbuka.
"Obat 3-4x sehari walaupun sudah jarang bisa diatur pembagiannya dari waktu berbuka hingga sahur," kata David.
2. Perhatikan ketentuan obatPerhatikan pula ketentuan penggunaan obat-obatan seperti sebelum dan setelah makan.
Obat yang harus diminum sebelum makan dapat dikonsumsi 30 menit sebelum makan sahur atau 30 menit sebelum makan besar setelah berbuka puasa. Obat yang diminum setelah makan dapat dikonsumsi 15-10 menit setelah makan sahur atau setelah berbuka.
Obat suntik seperti insulin atau bukan nutrisi pengganti makanan, obat yang diselipkan di lidah, obat kumur, obat tetes, obat hirup, obat melalui vagina atau dubur, dan obat oles dapat digunakan siang hari dan tidak membatalkan puasa.
"Berdasarkan kesepakatan ulama, obat-obatan tersebut bisa digunakan di siang hari dan tidak membatalkan puasa," kata David.
3. Kurangi aktivitas beratBagi penderita penyakit jantung dan hipertensi disarankan untuk mengurangi aktivitas berat yang memacu kinerja jantung. Aktivitas berat dapat membuat tubuh dehidrasi dan berimplikasi buruk pada penyakit.
4. Konsumsi makanan sehatOrang dengan penyakit jantung dan hipertensi mesti mengonsumsi makanan sehat saat sahur dan berbuka puasa.
Hindari garam, gula, dan lemak yang berlebih. Perbanyak sayur dan buah-buahan. Perbanyak pula konsumsi air putih untuk mencegah dehidrasi.
5. Istirahat yang cukupPenderita penyakit jantung dan hipertensi juga harus istirahat dengan cukup yakni tidur setidaknya tujuh jam setiap hari.
"Tidur adalah proses restoratif yang penting bagi tubuh," tutur David.
David juga menyarankan setiap orang dengan penyakit jantung dan hipertensi dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menjalankan puasa Ramadan.
(ptj/asr)
[Gambas:Video CNN]