'Topi Baling-baling', Siasat Jaga Jarak Fisik ala Kafe Jerman

CNN Indonesia
Selasa, 19 Mei 2020 17:24 WIB
Ilustrasi Orangtua (Kakek)
Ilustrasi. Dengan 'topi baling-baling busa', para pelanggan tak bisa duduk berdekatan dan tetap menjaga jarak fisiknya. (Jeff Sheldon/Unsplash.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- Selalu ada cara untuk mengatasi imbauan physical distancing. Salah satu kafe di Jerman, misalnya, menggunakan 'topi baling-baling busa' sebagai alat penjaga jarak fisik antara para pelanggan.

Pada Sabtu (16/5) lalu, Cafe Rothe yang berada di Schwerin, Jerman, kembali membuka layanannya untuk pelanggan setelah pembatasan kegiatan akibat pandemi Covid-19 dilonggarkan. Dengan suasana yang baru, kafe itu punya komitmen untuk tetap menjaga jarak fisik di antara siapa pun yang datang.

Alih-alih menggunakan penanda jarak di lantai, kafe justru membagikan sebuah 'topi baling-baling busa' pada setiap pelanggan yang datang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Topi itu terbuat dari bahan jerami. Pada bagian atas topi, tertempel tiga batang stik pelampung busa atau pool noodle yang dibuat menyerupai baling-baling berukuran besar. Dengan topi itu, setiap pelanggan mau tak mau harus menjaga jarak fisik. Pasalnya, jika duduk terlalu berdekatan, bisa-bisa ujung stik yang dikenakan bisa mengenai wajah orang lain.

Sang pemilik kafe, Jaqueline Rothe mengatakan bahwa banyak pelanggannya yang berdatangan ke kafenya untuk menikmati kopi, kue, atau bir di bawah sinar matahari.

"Ini [topi baling-baling busa] adalah metode yang sempurna untuk menjaga jarak pelanggan, tapi tetap menyenangkan," ujar Rothe, melansir CNN.

Pemberian topi baling-baling busa ini juga menjadi lelucon di antara para pelanggan. "Pelanggan kami benar-benar menyukainya," kata Rothe.

Sebelum pandemi Covid-19 meradang, Cafe Rothe menyediakan sebanyak 36 meja di area tertutup dan 20 meja di area terbuka. Namun, penerapan physical distancing membuat Rothe hanya berani menyediakan 12 meja dan 8 meja masing-masing di area tertutup dan terbuka.

Jerman mencabut beberapa pembatasan kegiatan akibat pandemi Covid-19 setelah Kanselir Angela Merkel mengatakan bahwa negaranya telah keluar dari fase pertama pandemi. Namun, Merkel tetap memperingatkan bahwa Jerman berisiko mengalami lonjakan kasus positif jika orang-orang tak mematuhi imbauan physical distancing.

Jerman telah mencatat lebih dari 174.400 kasus positif Covid-19. Sebanyak 7.884 kematian tercatat akibatnya. (asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER