Jakarta, CNN Indonesia -- Pascapandemi virus corona, perusahaan kapal pesiar kemungkinan tidak lagi menyediakan makanan prasmanan demi menjaga kualitas kesehatan penumpang dan awaknya selama pelayaran di lautan.
Padahal selama ini makanan prasmanan menjadi salah satu faktor keuntungan dari wisata kapal pesiar, karena penumpang bisa makan dan minum sepuasnya selama beraktivitas di tengah lautan.
Rencana meniadakan makanan prasmanan tercetus dalam konferensi pers online salah satu perusahaan kapal pesiar, Royal Caribbean, seperti yang dikutip dari
CruiseCritic pada Senin (18/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam konferensi pers tersebut, CEO Royal Caribbean, Michael Bayley mengatakan bahwa makanan prasamanan bakal ditiadakan demi mengurangi kekhawatiran akan isu kesehatan di kapal pesiar.
"Saya pikir mungkin makanan prasmanan bakal ditiadakan sementara, meski kami kami tetap mendisinfeksi semua ruangan dan peralatan makan," kata Bayley.
"Kemungkinan besar konsepnya makan akan lebih mirip restoran, dengan menu yang dipesan terlebih dahulu," lanjutnya.
Royal Caribbean juga mengatakan telah bekerjasama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk menerapkan langkah-langkah sanitasi setelah diizinkan berlayar kembali.
Tak hanya tamu, CDC juga menegaskan bahwa aturan baru soal kesehatan wajib melindungi kru dan penduduk lokal di destinasi yang dikunjungi kapal pesiar.
Meniadakan prasmanan bukanlah protokol kesehatan baru yang pertama kali dicetuskan oleh Royal Caribbean.
Bulan lalu, perusahaan kapal pesiar ini telah mengajukan aplikasi paten untuk merek masker wajah untuk melindungi penumpang dan kru.
Dijuluki Seaface, rencananya masker itu akan menjadi perangkat keselamatan wajib di seluruh armada kapal pesiarnya.
(ard)