Penggunaan Dexamethasone Harus Gunakan Resep Dokter

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2020 10:47 WIB
ilustrasi pil
Ilustrasi: Sama seperti obat lain jika tak sesuai dosis, dexamethasone pun bisa menimbulkan pelbagai efek samping, dari gangguan lambung hingga penurunan sitem imun. (Foto: Istockphoto/ Milos Dimic)
Jakarta, CNN Indonesia --

Nama obat steroid dexamethasone mendadak jadi perbincangan. Sebuah studi pendahulu di Inggris menemukan efektivitas obat tersebut untuk menekan risiko kematian pasien Covid-19 yang telah memasuki masa kritis.

Namun begitu, para dokter memperingatkan, penggunaaan dexamethasone tak bisa sembarangan. Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Abraham Andi Padlan Patarai menegaskan penggunaan obat ini sebaiknya dilakukan berdasar resep dokter.

Ia pun mengatakan, umumnya pemberian dexamethasone digunakan sebagai kombinasi dengan obat lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dexamethasone itu yang sering kami pakai untuk antiinflamasi, itu untuk peradangan. Dari dulu dipakai hanya untuk meng-combine obat dalam rangka anti-radang," tutur dokter Bram kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Rabu (17/6).

Sebetulnya dexamethasone ini tergolong jenis obat yang dijual bebas. Akan tetapi Bram kembali menekankan, penggunaan obat sebaiknya dilakukan atas pengawasan dokter.

"Kan harus berdasarkan indikasi [dari dokter] untuk apa dia minum obat itu. Kan kadang-kadang dikombinasikan dengan obat alergi--ketika menimbulkan radang. Banyak yang salah paham, ketika gatal-gatal terus minum dexamethasone," kata Bram.

Padahal, tutur Bram, tidak semua alergi menyebabkan peradangan. Itulah sebab, pendapat dokter penting untuk menentukan pemberian obat dan penyesuaiannya dengan gejala pasien.

Dokter lain yang juga merupakan Sekretaris Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), Erlang Samoedro pun senada mengingatkan bahwa dexamethasone tak bisa bebas dikonsumsi tanpa pengawasan dokter. Ia menjelaskan, dalam kasus penanganan Covid-19 obat steroid ini digunakan sebagai anti-inflamasi atau anti-peradangan dengan dosis yang beragam.

Infografis Fakta-fakta Terapi Plasma Darah Obati Pasien Covid-19Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi
Infografis Fakta-fakta Terapi Plasma Darah Obati Pasien Covid-19

Itu sebab penentuan dosis pun harus mengikuti arahan dokter bergantung pada indikasi masing-masing pasien.

"Dosisnya beragam, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Dosis 6 mg itu kecil, dosis 1,5 mg itu untuk oral dan untuk penyakit yang ringan seperti alergi. Dexamethasone safety dose-nya lebar, sangat jauh," terang Erlang kepada CNNIndonesia.com, Rabu (17/6).

Erlang juga menerangkan, dexamethasone ini bukan obat yang berkhasiat menghilangkan atau menghambat pertumbuhan virus. Fungsi obat steroid ini menurut dia lebih kepada obat tambahan yang bekerja pada sistem imun tubuh.

"Sehingga reaksinya lebih ke sistem imun dikurangi. Makanya dipakai pada kasus yang berat dengan dosis yang kecil," ia menerangkan.

Disclaimer: penelitian ini masih membutuhkan kajian lebih lanjut dan mendalam sebelum bisa ditetapkan sebagai obat untuk mengatasi infeksi corona. WHO dan kemenkes hingga saat ini belum merekomendasikan obat tertentu untuk penyembuhan Covid-19.Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen
(nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER