Musim panas di Amerika Serikat seakan datang dengan cara yang ekstrem pada tahun ini, setelah pengelola Taman Nasional Grand Canyon memperingatkan pengunjung bahwa suhu amat terik sehingga bisa melelehkan sol sepatu.
Saat ini suhu di Taman Nasional Grand Canyon tercatat 45,5 derajat Celcius dan bisa mencapai 48,8 derajat Celcius pada titik tertingginya.
Tak cuma sepatu, buku panduan yang bisanya digenggam pengunjung juga disebut bisa menangkap panas, dan jika kertasnya tergesek akan cepat menyebabkan iritasi pada kulit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengunjung yang datang dengan berjalan kaki dan mencoba melakukan pendakian di ngarai bagian dalam diminta bersiap menghadapi suhu panas yang ekstrem dan kelelahan yang luar biasa.
Suhu panas ekstrem di Taman Nasional Grand Canyon telah memakan korban satu pendaki pada pekan kemarin, seperti yang dikutip dari ABC News pada Selasa (30/6).
Pendaki wanita yang datang bersama suami dan temannya itu mengalami pusing, lemas, dan sesak napas sebelum mengembuskan napas terakhirnya.
Petugas medis sempat memberikan pernapasan bantuan, namun nyawanya tak tertolong.
Pengelola meminta pengunjung memahami ketahanan fisik dan kondisi cuaca pada hari kedatangan, untuk mencegah terjadinya situasi darurat, tak cuma bagi pengunjung namun juga petugas penyelamat.
Ditambah lagi saat ini pandemi virus corona masih merajalela, sehingga petugas medis telah lebih dulu sibuk di rumah sakit.
Para penjaga hutan di Taman Nasional Grand Canyon mendesak para pengunjung yang berencana untuk mendaki ngarai untuk melakukannya sebelum pukul 10.00 atau setelah pukul 16.00 untuk menghindari paparan teriknya matahari.
Pengunjung diminta memperbanyak minum dan lebih sering berteduh saat berkunjung di Taman Nasional Grand Canyon.
Mengutip Lonely Planet pada Selasa (30/6), selain manusia, pengelola taman nasional di Arizona itu juga memperingatkan bahwa hewan peliharaan yang diajak berwisata alam bisa mengalami masalah kesehatan akibat teriknya surya.
Taman Nasional Grand Canyon sempat ditutup sementara pada bulan April karena ada korban jiwa terkait virus corona, sebelum kembali dibuka pada 15 Mei.