Selayang Pandang Gudeg, Perpaduan Nangka Muda dan Gula Merah

CNN Indonesia
Rabu, 15 Jul 2020 22:06 WIB
Menjadi salah satu kuliner legendaris di tanah Jawa, gudeg diolah dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula merah.
Jakarta, CNN Indonesia --

Penjual gudeg legendaris di Yogyakarta, Mbah Lindu mengembuskan napas terakhirnya beberapa hari lalu di usia 100 tahun. Lebih dari delapan dekade Mbah Lindu berkawan akrab dengan gudeg.

Dalam sebuah serial dokumenter, Mbah Lindu mengaku mengenal gudeg dari neneknya. Ini menandakan bahwa gudeg sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

Gudeg merupakan salah satu makanan yang melegenda di tanah Jawa. Gudeg diolah dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula merah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tidak ada informasi mengenai sejarah gudeg secara pasti. Namun, ada beberapa versi,” ujar ahli kuliner sekaligus koki Ragil Imam Wibowo pada CNNIndonesia.com, Selasa (14/7).

Ragil menjelaskan asal-usul gudeg sejalan dengan awal mula gula merah atau gula Jawa, salah satu bumbu penting pencipta rasa manis pada gudeg.

"Saya melihatnya sebagai perjalanan dari orang Jawa yang menemukan gula merah," ucap pria yang akrab disapa Chef Ragil ini.

Keberadaan gula merah membuat masyarakat di masa itu memadukannya dengan nangka muda, buah yang pohonnya banyak tertanam di sekitar rumah.

Menurut Ragil, terdapat dua kemungkinan asal mula gudeg, yakni berawal dari ketidaksengajaan mencampurkan nangka dan gula atau sengaja diracik oleh masyarakat ketika itu untuk mengawetkan makanan. Olahan nangka muda yang dimasak bisa hingga satu hari ini mampu bertahan hingga lebih dari sebulan dengan penyimpanan di suhu kamar.

"Bisa karena ketidaksengajaan atau mereka memang mengerti gula membuat awet makanan," ucap Ragil.

Dalam versi lain, Ragil menyebut gudeg tercipta saat perang di abad ke-16. Saat kehabisan makanan, orang memasak nangka muda di hutan dengan gula merah lalu diaduk-aduk. Ini pula yang menjadi asal nama gudeg yang dalam bahasa Jawa berarti ‘diaduk’.

Sejak saat itu, olahan gudeg diteruskan secara turun temurun. Gudeg bahkan juga dikenal sebagai makanan raja dan tamu kerajaan.

Olahan gudeg dari masyarakat Jawa berkembang dengan berbagai macam variasi. Di Yogyakarta, yang dikenal sebagai Kota Gudeg, makanan satu ini memiliki rasa yang lebih manis. Di Solo, gudeg memiliki rasa yang lebih gurih.

Cita rasa gudeg yang manis dipadukan dengan berbagai lauk seperti sambal krecek, opor ayam, telur, tahu, dan tempe. Perpaduan ini bakal menciptakan rasa yang kaya dari setiap lauk.

(ptj/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER