Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengajak para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk terus menjalankan protokol kesehatan yang ketat sebagai bagian upaya pemulihan destinasi wisata di Banyuwangi, Jawa Timur.
Wishnutama dalam kegiatan Rakor Penyelesaian Isu Pengembangan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi pada Rabu (29/7), mengatakan perubahan tren baru pariwisata sesudah pandemi Covid-19 akan bermuara pada quality tourism atau perjalanan pariwisata yang lebih berkualitas. Untuk itu setiap daerah atau destinasi wisata harus betul-betul menerapkan protokol kesehatan, terutama destinasi yang nantinya banyak dikunjungi wisatawan.
"Kesehatan masyarakat dan produktivitas perekonomian harus dijalankan dengan seimbang. Mengingat perubahan pola wisatawan membuat setiap destinasi wisata mesti mengedepankan protokol kesehatan," ujar Wishnutama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai bentuk dukungan, Kemenparekraf memberi fasilitas penyediaan kamar kecil di Alas Purwo dan kawasan Agrowisata di Tamansuruh. Juga alat penunjang kebersihan dan keamanan seperti tempat cuci tangan, tempat sampah, toilet portable, masker, face shield, sarung tangan, baju APD, alat semprot, tenda, life ring buoy, tandu lipat, signage (papan himbauan), dan kacamata goggle.
Wishnutama menambahkan, Kemenparekraf terus membantu mengangkat destinasi wisata di Banyuwangi lewat berbagai program, misalnya dalam Festival Parekraf online melalui kegiatan Talk Show dengan Kepala Dinas Pariwisata yang salah satunya mengundang Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, juga akan melakukan Fam Trip ke destinasi di Banyuwangi menggunakan jasa penyeberangan ASDP, Pelibatan Komunitas, kegiatan flash sale serta B2C Epic sale yang dilakukan dengan mitra e-commerce.
Bupati Banyuwangi, Azwar Anas, mengatakan dengan bantuan yang diberikan oleh Kemenparekraf, pariwisata dan ekonomi di Banyuwangi diharapkan bisa segera pulih sehingga dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Azwar menambahkan sebagian besar masyarakat Banyuwangi telah sadar untuk menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari penggunaan teknologi, sampai sertifikasi protokol kesehatan di berbagai bidang usaha.
"Kami telah membuat aplikasi panduan kesehatan serta sertifikasi kebersihan dan kesehatan dari dinas kesehatan meliputi hotel, homestay, cafe, restoran, dan warung makan," kata Azwar.
(rea)