Rekomendasi Aktivitas Anak Selama Belajar di Rumah dari IDAI

CNN Indonesia
Selasa, 04 Agu 2020 13:25 WIB
Belajar di rumah tak melulu berkutat pada layar telepon genggam, berikut rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Ilustrasi: Belajar di rumah tak melulu berkutat pada layar telepon genggam, orang tua juga harus memperhatikan keseimbangan dengan aktivitas fisik dan waktu tidur. (Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pandemi Covid-19 terpaksa merombak kegiatan dan cara belajar anak-anak. Aktivitas dan proses belajar yang biasanya dilakukan di sekolah, kini berpindah ke rumah. Metode pembelajaran ini lazim dikenal dengan pembelajaran jarak jauh.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan sejumlah aktivitas selama belajar atau sekolah di rumah, yang sesuai dengan tumbuh kembang anak. Rekomendasi IDAI meliputi aktivitas fisik, aktivitas sedentarian, screen time atau waktu menatap layar, dan waktu tidur yang sesuai dengan tahapan usia anak.

Orang tua dan pengasuh diminta untuk memperhatikan screen time yang kemungkinan bakal meningkat saat berada di rumah. Screen time mesti diseimbangkan antara aktivitas fisik dan tidur yang merupakan kebutuhan dasar agar anak tumbuh kembang secara optimal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut rekomendasi aktivitas untuk anak sampai dengan usia pra-sekolah.

Anak usia < 1 tahun (bayi)

Aktivitas fisik

- Aktivitas fisik beberapa kali sehari dalam bentuk permainan interaktif di atas lantai. Semakin banyak, semakin baik.
- Pada bayi yang belum tahap pergerakan aktif duduk/berdiri, aktivitas fisik diharapkan dalam posisi tengkurap setidaknya 30 menit yang tersebar waktunya sepanjang hari saat anak bangun.

Aktivitas sedentarian

- Jangan menahan anak lebih dari satu jam untuk setiap waktu tertentu (misalnya, ketika berada di kereta bayi, kursi bayi, digendong, atau diikat di punggung pengasuh).
- Screen time tidak direkomendasikan.
- Kegiatan sedentarian (tidak banyak bergerak aktif) hanya dalam bentuk mendengarkan pengasuh membacakan cerita.

Waktu tidur

- Usia 0-3 bulan selama 14-17 jam.
- Usia 4-11 bulan selama 12-16 jam termasuk tidur siang.

Anak usia 1-3 tahun (toddler)

Aktivitas fisik

- Luangkan setidaknya 180 menit untuk berbagai jenis aktivitas fisik, dengan intensitas bervariasi yang tersebar waktunya sepanjang hari. Semakin banyak, lebih baik.

Aktivitas sedentarian

- Jangan menahan anak lebih dari 1 jam untuk setiap waktu tertentu atau duduk untuk waktu yang lama.
- Anak berusia 1-2 tahun: screen time dalam bentuk menonton tv, video, komputer, gadget, tidak dianjurkan. Screen time hanya diperbolehkan dalam bentuk video chatting yang didampingi orang tua untuk berinteraksi dengan anggota keluarga yang sedang berjauhan.
- Anak berusia 2-3 tahun: screen time tidak boleh lebih dari 1 jam. Semakin sedikit, lebih baik.
- Kegiatan sedentarian yang dianjurkan hanya dalam bentuk duduk dia untuk mendengarkan pengasuh membacakan cerita.

Waktu tidur

- Masa tidur yang berkualitas selama 11-14 jam, termasuk tidur siang, dengan pola tidur dan waktu bangun yang reguler.

Infografis Lampu Kuning Depresi Anak Buat Orang TuaFoto: CNN Indonesia/Anggit Gita Parikesit
Infografis Lampu Kuning Depresi Anak Buat Orang Tua

Anak usia 3-6 tahun (pra-sekolah)

Aktivitas fisik

- Luangkan setidaknya 180 menit untuk berbagai jenis aktivitas fisik, dengan minimal 60 menit diantaranya adalah aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat, yang tersebar waktunya sepanjang hari. Semakin banyak, lebih baik.

Aktivitas sedentarian

- Jangan menahan anak lebih dari 1 jam untuk setiap waktu tertentu atau duduk untuk waktu yang lama
- Screen time tidak lebih dari 1 jam. Semakin sedikit, lebih baik.
- Kegiatan sedentarian yang dianjurkan hanya dalam bentuk duduk diam untuk mendengarkan pengasuh membacakan cerita.

Waktu tidur

- Masa tidur yang berkualitas selama 10-13 jam termasuk tidur siang, dengan pola tidur dan waktu bangun yang reguler.

Anak usia 6-12 tahun (sekolah dasar)

- Screen time tidak lebih dari 1-1,5 jam atau 90 menit setiap harinya.
- Diskusikan dengan sekolah sebaiknya pembelajaran jarak jauh daring tidak lebih dari 90 menit dalam sehari.
- Konsisten untuk menerapkan pembatasan lama screen time dan jenis media/acara yang ditonton.
- Pastikan penggunaan media atau screen time tidak menjadi sebuah kebiasaan sebelum mengerjakan pekerjaan sekolah.
- Pastikan bahwa penggunaan media tidak menggunakan waktu untuk tidur, aktivitas fisik, dan kegiatan-kegiatan harian yang penting lainnya.
- Cobalah untuk menemukan keseimbangan antara waktu untuk berkreativitas dengan waktu bersantai.
- Orang tua dapat secara bertahap memberikan kesempatan pada anak untuk memilih sendiri dengan leluasa untuk mengatur penggunaan waktunya.

Waktu tidur

- Masa tidur berkualitas selama 9-11 jam.

[Gambas:Video CNN]

Anak usia 12-18 tahun (sekolah menengah)

- Screen time tidak lebih dari 2 jam.
- Diskusikan dengan sekolah sebaiknya pembelajaran jarak jauh daring tidak lebih dari 2 jam dalam sehari.
- Pada usia ini anak sudah mengerti konsep keseimbangan waktu, sehingga orang tua dapat membantu mereka untuk mengelola screen time yang sesuai dengan jadwal anak sendiri.

Waktu tidur

- Masa tidur yang berkualitas 8-10 jam.

Anjuran umum untuk orang tua, pengasuh, dan keluarga

- Hindari membiarkan anak melakukan screen time sendirian, usahakan harus ada pendampingan dan interaksi dengan anak.

- Berikan hanya konten materi yang berkualitas dan hindarkan anak terpapar materi kekerasan.

- Matikan semua perangkat media berlayar bila sedang tidak digunakan.

- Hindari menggunakan media berlayar hanya untuk menenangkan perilaku anak.

- Bebaskan anak dari media berlayar di kamar tidur anak, juga pada saat makan atau saat bermain.

- Hindari memberikan media berlayar selama proses makan dan pada 1 jam sebelum tidur.

- Menciptakan berbagai aktivitas alternatif untuk membatasi waktu screen time dan untuk menenangkan perilaku anak.

- Berpartisipasi dalam aktivitas fisik reguler bersama seperti berjalan santai, naik sepeda, perjalanan ke taman dan lain-lain.

- Orang tua harus menjadi model untuk anak. Misalnya orang tua juga membatasi waktu screen time bagi diri sendiri tidak lebih dari 2 jam per hari.

- Tentukan waktu bebas media bersama, seperti di meja makan, di dalam mobil, untuk mencapai keseimbangan.

(ptj/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER