Panduan Teranyar untuk Turunkan Risiko Kanker

CNN Indonesia
Kamis, 06 Agu 2020 13:11 WIB
Panduan ini fokus pada peningkatan aktivitas fisik harian dan pola makan sehat di setiap usia, seperti salah satunya membatasi atau tidak makan daging merah.
Ilustrasi. Panduan ini fokus pada peningkatan aktivitas fisik harian dan pola makan sehat di setiap usia, seperti salah satunya membatasi atau tidak makan daging merah. (Jakub Kapusnak/FoodiesFeed)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kanker menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia. Meski salah satunya dipengaruhi oleh faktor genetik, tapi risiko kanker tetap bisa diturunkan. American Cancer Society (ACS) mengeluarkan panduan teranyar untuk menurunkan risiko kanker.

Panduan yang baru dirilis pada Juli lalu itu fokus pada peningkatan aktivitas fisik harian dan pola makan sehat di setiap usia. Panduan dibuat berdasarkan hasil sejumlah penelitian mengenai pengaruh diet dan aktivitas fisik pada risiko kanker.

Secara garis besar, ACS mendorong masyarakat untuk lebih sering berolahraga dalam setiap pekannya. Masyarakat juga didorong untuk membatasi atau bahkan tidak sama sekali mengonsumsi daging merah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut isi panduan, diambil dari ACS Journals.

1. Mempertahankan berat badan sehat

Jaga berat badan dalam kisaran yang sehat dan hindari penambahan berat pada pada usia dewasa.

2. Aktif secara fisik

- Orang dewasa disarankan untuk berolahraga 150-300 menit dengan intensitas sedang atau 75-150 menit olahraga intensitas tinggi per pekan.

- Anak-anak dan remaja disarankan beraktivitas intensitas sedang selama 60 menit setiap hari.

- Batasi kebiasaan berdiam dan tidak bergerak seperti duduk, berbaring, dan lain-lain.

3. Pola makan sehat

Pola makan sehat di semua usia meliputi:

- makanan tinggi nutrisi dalam jumlah yang bisa mempromosikan berat badan sehat;

- berbagai sayuran dan kacang-kacangan yang kaya serat;

- buah-buahan utuh;

- biji-bijian utuh.

Pola makan sehat membatasi atau tidak termasuk:

- daging merah dan olahan;

- minuman berpemanis;

- makanan olahan dan produk biji-bijian olahan.

4. Yang terbaik adalah tidak minum alkohol

Orang yang terbiasa untuk meminum alkohol disarankan untuk membatasi konsumsi harian sebanyak 1 gelas untuk perempuan dan 2 gelas untuk pria.

ilustrasi olahragaIlustrasi. Masyarakat disarankan untuk berolahraga setidaknya 150-300 menit dengan intensitas sedang atau 75-150 menit dengan intensitas tinggi per pekan. (Istockphoto/ Drazen Zigic)

Ada sejumlah perubahan pada panduan teranyar ini. Sebelumnya, panduan hanya merekomendasikan olahraga selama 150 menit dengan intensitas sedang atau 75 menit dengan intensitas tinggi. Pada panduan teranyar, saran untuk durasi berolahraga bertambah.

Peningkatan durasi ini ditentukan berdasarkan studi yang diterbitkan pada 18 Juni lalu. Studi melaporkan, orang dengan perilaku aktivitas fisik santai memiliki risiko 82 persen lebih tinggi meninggal dunia akibat kanker daripada orang dengan perilaku kurang gerak.

Rekomendasi sebelumnya juga hanya menyarankan diet dengan lebih banyak konsumsi makanan nabati dan makanan serta minuman dalam jumlah yang tepat untuk mempertahankan berat badan yang sehat.

"Panduan ini terus mencerminkan bahwa saat ini, pola diet sangat penting untuk mengurangi risiko kanker," ujar Wakil Presiden Divisi Pencegahan dan Deteksi Dini American Cancer Society, Laura Makaroff, mengutip Healthline.

Makaroff mengatakan, tak ada satu pun makanan atau kelompok makanan yang tepat untuk mengurangi risiko kanker. Bukti ilmiah saat ini, mendukung pendekatan yang berpusat pada pola makan dan gaya hidup yang lebih holistik.

Ahli onkologi dari Pusat Kanker Ohio University, Seteven Clinton mengomentari panduan teranyar tersebut. Menurutnya, panduan yang dikeluarkan ACS sama dengan yang dibuat oleh World Cancer Research Fund.

"Panduan yang diperbaharui ini penting bagi individu untuk membuat pilihan gaya hidup demi mengurangi risiko kanker, sekaligus juga menyampaikan informasi penting kepada pembuat kebijakan dan industri makan untuk bisa saling mendukung upaya penurunan risiko kanker," ujar Clinton.

Penting untuk diingat bahwa kanker sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan gaya hidup. Penggunaan tembakau, sebut Clinton, menjadi salah satu yang paling banyak berkontribusi. "Data menunjukkan, lebih dari sepertiga dari semua jenis kanker terkait dengan tembakau," kata Clinton.

Selain lingkungan dan gaya hidup, pola makan juga penting dalam menjaga risiko kanker. Menurutnya, apa yang kita makan akan sangat memberikan pengaruhnya terhadap risiko kanker itu sendiri.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER