Negara bagian di India yang populer di kalangan backpacker, Goa, bakal menindak tegas penyelenggaraan pesta liar di tengah pandemi virus corona, seorang menteri pemerintah mengatakan pada Selasa (18/8).
Wilayah pesisir di India ini telah lama menjadi magnet bagi para backpacker yang tertarik pada pantainya yang indah dan suasana santai, tetapi pandemi telah membuat acara kumpul-kumpul besar sekarang dilarang.
Banyak bar dan restoran yang tidak dapat beroperasi setelah banyak pekerja yang mudik ketika India memberlakukan penguncian yang ketat pada akhir Maret.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, pesta di Goa tidak berhenti - termasuk di vila pribadi, tambang batu, dan di lokasi rahasia di hutan yang melibatkan obat-obatan terlarang senilai ribuan dolar, menurut media lokal.
Menteri Pariwisata Goa, Manohar Azgaonkar, memperingatkan orang-orang yang datang ke pesta-pesta liar di kawasannya bahwa masa-masa indah telah berakhir.
"Pesta-pesta ini terjadi secara ilegal ... polisi sedang memeriksanya," katanya seperti yang dikutip dari AFP.
"Kami meminta masyarakat untuk waspada dan jika mereka mengetahui kasus semacam itu, mereka harus melapor ke polisi," tambahnya.
"Ada wisma dan vila yang beroperasi secara ilegal," katanya, menuduh pemilik menyewakan rumah mereka kepada pengunjung tanpa memberi tahu pihak berwenang.
Dalam kasus baru-baru ini, polisi menyidak pesta di sebuah vila pribadi pada hari Sabtu (16/8), menyita obat-obatan senilai US$12 ribu dan menangkap 23 orang, termasuk warga negara asing, menurut sebuah laporan di surat kabar Hindustan Times.
"Semua hal sedang diselidiki. Dari mana asal narkoba? Bagaimana mereka mengatur pesta, siapa yang mengaturnya," kata Shobhit Saxena, pengawas narkotika polisi.
Polisi memiliki "toleransi nol untuk kasus-kasus seperti itu dan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan masyarakat terutama di saat-saat ini", katanya kepada AFP.
Wisatawan asing tidak dapat melakukan perjalanan ke India, tetapi Goa adalah rumah bagi sejumlah besar penduduk asing, termasuk banyak orang Rusia, Israel, dan Inggris.
Awal bulan ini, keributan sepanjang malam yang dipicu oleh alkohol dan obat-obatan berubah menjadi perkelahian berdarah, sementara bulan lalu seorang pemilik hotel Rusia dilaporkan ditangkap karena mengadakan pesta besar.
Goa, rumah bagi sekitar 1,8 juta orang, telah mendaftarkan hampir 12 ribu kasus virus corona sejauh ini, dengan sebagian besar infeksi tercatat selama sebulan terakhir.
Lihat juga:5 Negara Terbaik di Asia untuk Surfing |