Jenis-jenis Tie Dye yang Banyak Disukai

CNN Indonesia
Minggu, 23 Agu 2020 15:43 WIB
Ada beragam jenis tie dye berdasar perbedaan cara atau teknik pembuatan maupun warna yang dihasilkan. Berikut jenis-jenis tie dye yang banyak disukai.
Ilustrasi: Jumputan, termasuk salah satu ragam tie dye yang digemari. Ada beragam jenis tie dye berdasar perbedaan cara atau teknik pembuatan maupun warna yang dihasilkan. (Foto: Dok. Pribadi / Bintan Titisari)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tie dye atau teknik mewarnai kain dengan mengikat dan mencelup kembali populer di tengah pandemi Covid-19. Terdapat sejumlah jenis-jenis tie-dye yang banyak disukai.

Setiap jenis, memiliki perbedaan baik dari segi cara atau teknik yang digunakan maupun warna yang dihasilkan. Beberapa jenis tie-dye berkembang di era modern, sebagian lain sudah digunakan turun temurun sejak ratusan tahun lalu.

Beberapa jenis tie dye berkembang di daerah tertentu, melekat dengan budaya masyarakat setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut jenis-jenis tie dye yang banyak disukai.

1. Shibori

Shibori dianggap sebagai teknik pewarnaan paling kuno yang berkembang di Jepang sejak abad ke-8. Teknik ini menggunakan lipatan kain yang rumit dengan benang sehingga menghasilkan motif yang detail dan rumit.

Salah satu corak yang identik dengan shibori adalah titik-titik dan garis yang rumit.

2. Ombre/Dip Dye

Teknik ini tidak menggunakan lipatan kain. Kain dicelupkan dalam pewarna lalu didiamkan sehingga warna perlahan naik ke kain dan menimbulkan efek ombre.

3. Stripe/Accordion

Teknik stripe dilakukan dengan melipat kain lali menambahkan ikatan untuk menahan pewarna. Warna yang dihasilkan dari teknik ini adalah garis-garis putih.

4. Spiral

Infografis Cara Membuat Tie Dye SpiralFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian
Infografis Cara Membuat Tie Dye Spiral

Spiral merupakan teknik tie dye paling umum yang dilakukan dengan memelintir kain menjadi lingkaran dan mengikatnya. Hasilnya, berupa corak spiral.

5. Jumputan

Di Indonesia, teknik tie dye identik dengan sejumlah teknik pewarnaan kain tradisional yang berkembang di sejumlah daerah. Di Jawa teknik ini terkenal dengan nama jumputan.

Jumputan dilakukan dengan mengisi, melipat, dan mengikat kain dengan cara tertentu lalu, mencelupkannya pada pewarna. Teknik jumputan menghasilkan corak dan motif yang unik mirip dengan batik.

(ptj/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER