LV Buat Face Shield Mewah Seharga Hampir Rp15 Juta

Rumah mode mewah Louis Vuitton (LV) bakal mengeluarkan pelindung wajah atau face shield mewah sebagai proteksi tambahan dari virus corona setelah menggunakan masker. Face shield ini bakal diluncurkan di seluruh dunia pada 30 Oktober 2020 mendatang.

Jika face shield biasa biasanya dijual rata-rata berkisar Rp15 ribu hingga Rp50 ribu, pelindung wajah buatan LV ini memiliki harga 750 poundsterling atau hampir Rp15 juta.

Selain sebagai face shield, alat pelindung diri ini juga bisa berfungsi ganda sebagai topi, layaknya topi yang dipakai caddy golf. Plastik bagian depan yang melindungi wajah bisa dinaik-turunkan hingga seolah berfungsi sebagai topi.

Face shield LV ini juga dirancang menggunakan kancing emas yang diukir dengan logo LV. Perisai wajah itu juga dihias dengan pinggiran monogram Louis Vuitton yang klasik.

"Hiasan kepala yang menarik, bergaya dan juga melindungi," deskripsi rumah mode yang berbasis di Prancis itu, dikutip dari Independent.

Ini bukan kali pertama LV meluncurkan produk berkaitan dengan pandemi Covid-19. Pada Maret lalu, mereka berkomitmen membuat gel hidroalkohol sebagai pembersih tangan atau hand sanitizer.

Tak hanya label internasional, label tanah air juga ikut memproduksi pelindung dari virus corona, seperti masker dan face shield. Yang terbaru adalah Danjyo Hiyoji yang membuat face shield bergaya bucket hat.

Bucket hat yang berukuran panjang di bagian bawahnya ini sehingga bisa digunakan untuk menutupi dan melindungi wajah seperti face shield. Bucket hat face shield ini terbuat dari plastik transparan berwarna seperti biru, kuning, dan hijau. Face shield ini memberikan perlindungan menyeluruh hingga bagian belakang kepala karena berbentuk seperti bucket hat yang panjang.

Face shield ini dijual lebih murah dari pada LV yakni Rp399 ribu.

[Gambas:Instagram]

Face shield adalah perlindungan tambahan setelah memakai masker. Hanya saja yang harus diingat, saat memakai face shield setiap orang harus tetap memakai masker untuk mencegah penularan virus corona.