Cooking Burnout, Saat Pandemi Membuat Anda Malas Memasak

Pandemi Covid-19 membuat risiko 'burnout' kian meningkat tanpa terkecuali, termasuk saat memasak.

Pada dasarnya, 'burnout' merupakan perasaan lelah secara fisik dan psikis yang sangat parah akibat stres kronis terhadap suatu kondisi. Meski umumnya 'burnout' kerap dialami para pekerja di tempat kerjanya masing-masing, tapi kini kelelahan itu juga bisa terjadi pada ibu rumah tangga yang mulai lelah dan malas untuk memasak.

"Selain perasaan terkuras, kita juga mulai mengalami perasaan negatif terhadap aktivitas yang sebelumnya kita nikmati," ujar psikolog Cary Cherniss, mengutip Huffington Post.

Menurut Cherniss, banyak orang kini mulai terlepas dari pekerjaannya. Banyak orang, bahkan, kehilangan minat untuk melakukan hal-hal yang disukainya dan merasa sulit untuk memotivasi diri sendiri.

"Jadi, dalam kasus memasak, melakukannya [memasak] saja bisa membuat kita lelah, dan bisa membuat kita tidak menyukainya," ujar Cherniss.

Penyebabnya tentu beragam. Salah satu yang pasti adalah perbedaan kondisi dan kebebasan pilihan makanan saat sebelum dan setelah pandemi. Coba lah perhatikan kembali pilihan makanan Anda sebelum masa pandemi, dan bandingkan dengan sekarang.

Cherniss mengatakan, sebelum pandemi, seseorang dapat dengan mudah menikmati makanan dan minuman favoritnya di mana pun dan kapan pun, mulai dari kafetaria kantor hingga restoran untuk makan malam. "Tapi, selama pandemi, pilihan tersebut telah berkurang secara drastis, sehingga Anda harus terus menyiapkan makanan secara mandiri dan semakin jauh dari makanan-makanan kesukaan Anda," kata dia.

Memasak memang bermanfaat bagi kesehatan mental. Tapi, di sisi lain, memasak juga bisa menjadi sumber stres dan kelelahan, terutama di situasi serba tak pasti seperti pandemi.

"Saat seseorang harus memasak makanan yang sama setiap hari, kurangnya variasi, dan kebebasan memilih dapat menyebabkan stres dan kelelahan," jelas Cherniss.

Lantas, bagaimana cara mengatasinya? Menemukan hiburan saat menyiapkan makanan bakal sangat memberikan pengaruh. Bangun lah suasana senyaman mungkin saat Anda memasak.

Selain itu, Cherniss juga merekomendasikan untuk menyisihkan waktu setiap hari melakukan aktivitas-aktivitas bermakna demi menghindari burnout. "Tidak harus lama. Terkadang, hanya dibutuhkan beberapa menit untuk mengisi ulang suasana hati," kata dia.

Cherniss juga menekankan agar Anda mencari variasi-variasi menu baru saat memasak. "Daripada memasak makanan yang sama hari demi hari, bereksperimen lah dengan hidangan baru," kata dia.

Atau, Anda juga bisa mencoba memasak bersama dengan orang lain. Bekerja dengan orang lain dapat membuat suatu aktivitas jadi lebih bermanfaat dan bermakna.