Mindfulness, Rehat Sejenak di Sela Ramai Pikiran soal Pandemi

CNN Indonesia
Jumat, 18 Sep 2020 07:03 WIB
Mindfulness terdengar kian akrab di tengah hiruk-pikuk kekhawatiran pandemi Covid-19. Konsep ini diyakini melahirkan ketenangan di antara was-was akan wabah.
Ilustrasi: Mindfulness terdengar kian akrab di tengah hiruk-pikuk kekhawatiran pandemi Covid-19. Konsep ini diyakini melahirkan ketenangan di antara was-was akan wabah. (Foto: Istockphoto/fizkes)
Jakarta, CNN Indonesia --

Melewati masa-masa pandemi virus corona, hidup mau tak mau diliputi kekhawatiran dan ketakutan. Tak ada yang bisa memastikan kapan wabah Covid-19 akan berakhir.

Sebagian orang berangsur terbiasa dengan ritme pembatasan sosial dan protokol kesehatan, dibanding pada Maret 2020 lalu awal pandemi berjangkit di Indonesia. Tapi rasa was-was tetap ada.

Praktisi mindfulness, Adjie Santosoputro menuturkan, sebenarnya sebelum pandemi pun situasi yang baru, yang serba tidak pasti, selalu memicu kecemasan dan aneka rasa ketidaknyamanan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengamati, saat ada rasa yang tidak menyenangkan, orang cenderung melarikan diri, melawan atau mengalihkan dengan hal lain. Misalnya ketika sedih, orang melarikan diri dengan makan atau belanja.

Padahal, pelarian tersebut hanya membawa kesenangan sesaat.

"Sekarang ini kita belajar bareng untuk menemui diri sendiri, belajar mendengarkan kata hati. Jangan lari dari diri sendiri," kata Adjie dalam konferensi pers virtual JOOX 'Ngobrolin #KataHati' pada Rabu (16/9).

Mindfull atau mindfulness menjadi konsep yang kerap terdengar di tengah hiruk-pikuk kecemasan pandemi. Konsep ini membuahkan kesadaran akan peristiwa yang tengah dialami dan terjadi.

Alhasil, mindfulness bisa melahirkan ketenangan pikir.

Adjie menjelaskan, mind atau pikiran tidak hanya berfungsi untuk memikirkan sesuatu (think), tetapi juga memiliki fungsi kesadaran (aware).

Ketika menempatkan fungsi berpikir, yang dihasilkan adalah buah pikiran atau thought. Karena itu ketika kelewat banyak buah pikiran saat mendengar gagasan orang lain, ada istilah yang disebut overthinking.

Sedangkan mindfulness, menempatkan pikiran pada fungsi kesadaran, di mana orang diajak untuk mengalami suatu peristiwa apa adanya (experience the reality as it is).

"Kalau kita bisa menyeimbangkan diri kita, latihan sadar diri, mindfull, mendengarkan kata hati maka kita akan tenang. Kan ada hal-hal yang tidak harus dipikirin, manusia itu terbatas. Latihan olah rasa, mindfulness ada di situ, kesadaran diri untuk di sini, kini," jelas dia.

Infografis Gerakan Yoga 5 Menit Agar Tidur NyenyakFoto: CNNIndonesia/Basith Subastian
Infografis Gerakan Yoga 5 Menit Agar Tidur Nyenyak

Bagaimana caranya melatih mindfulness?

Adjie mengatakan, terdapat latihan utama atau latihan dasar yakni dengan mengambil jeda, menciptakan ruang untuk hening dan istirahat sejenak.

Mulai dengan menyadari napas. Sadari napas yang dihirup dan dihembuskan. Perlahan tubuh dan pikiran akan dibawa ke masa kini (present). Tidak ada napas kemarin atau napas di masa depan, napas selalu terjadi kini dan di sini.

Kemudian, latihan yang terbilang seru adalah dengan mendengarkan musik. Selama ini mungkin orang hanya mendengar musik bukan mendengarkan atau menyimak musik, hear not listen.

"The art of listening itu seni yang susah. Orang merasa bisa dengerin padahal sebenarnya enggak mendengarkan. Oleh karena itu kita dengarkan musik sepenuh hati, kita akan menyadari dan pelan-pelan menyadari kata hati," Adjie menyarankan.

(els/nma)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER