Selain mengenal salat wajib lima waktu, ada juga salat pendamping yang biasa disebut dengan sholat sunah, yakni ibadah yang jika dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak akan mendapat dosa.
Di antara sekian banyak macam sholat sunah, sholat dhuha (salat duha) menjadi salah satu salat sunah yang dianjurkan. Terdapat sejumlah tata cara sholat dhuha yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW agar ibadah semakin diberkahi.
Banyak anjuran dan wasiat bagi umat Islam untuk menjalankan salat duha karena termasuk dalam amalan yang memiliki banyak keutamaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila sholat dhuha dikerjakan dengan baik dan benar serta penuh keikhlasan, maka seorang muslim akan mendapat hikmah dan rahmat yang berlimpah dari Allah SWT.
![]() |
Mengutip dari buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap oleh Drs. Moh. Rifa'i, ada banyak macam sholat sunah berdasarkan waktu pelaksanaannya, salah satunya sholat dhuha.
Dalam hadis Nabi Muhammad SAW diriwayatkan oleh Al-Bukhari, sholat dhuha dikerjakan ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya matahari hingga menjelang waktu salat zuhur.
Jika dilihat dari siklus perputaran matahari di Indonesia, waktu untuk menunaikan sholat dhuha adalah mulai pukul 07.00-11.00 WIB.
Rentang waktu tersebut merupakan permulaan masa ketika makhluk hidup di bumi memulai aktivitas mereka. Mulai dari yang mencari ilmu sampai yang mencari rezeki yang disediakan oleh Allah SWT di muka bumi.
Untuk itu, dalam hadis disebutkan agar segala urusan yang dikerjakan mendapat kemudahan dan kelancaran, umat muslim dianjurkan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT yaitu dengan menunaikan sholat dhuha sebelum beraktivitas.
Dalam keterangan para ulama, sholat sunah dhuha berjumlah paling sedikit 2 rakaat dan terbanyak 12 rakaat. Namun jumlah yang dianjurkan oleh para ulama berjumlah 4 rakaat.
Sholat dhuha dikerjakan dengan melakukan 2 rakaat salat kemudian diakhiri salam.
Jadi ketika melaksanakan sholat dhuha lebih dari dua rakaat, kita tidak melaksanakannya sekaligus sebanyak empat, enam atau delapan rakaat dengan satu kali salam, melainkan tetap dua rakaat dengan salam pada masing-masing rakaat kedua.
Mengutip buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap oleh Drs. Moh. Rifa'i, berikut tata cara sholat dhuha:
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
"Ushallii Sunnatadl Dhuha Rak'ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa'an Lillaahi Ta'aalaa. Allahu Akbar."
Artinya: Aku niat sholat sunat dhuha dua rakaat karena Allah ta'ala. Allahu Akbar.
Terdapat sebuah hadis menganjurkan untuk membaca surah As Syamsu pada rakaat pertama. Anda dapat menggantinya dengan membaca Qulya (QS:109) apabila belum hafal surah Asy-Syamsu.
Pada rakaat kedua, dianjurkan membaca surat adh-Dhuha atau bisa diganti dengan membaca surah Qulhu (QS:112) jika tidak hafal surah adh-Dhuha.
Setelah selesai membaca surah yang ditentukan, kemudian dilanjutkan dengan rukuk, iktidal, sujud, tasyahud dan salam. Gerakan ini sama sebagaimana tata cara pelaksanaan salat fardu.
Di akhir sholat dhuha, kita dianjurkan untuk memanjatkan doa. Meskipun bukan sesuatu yang wajib, namun hal ini sangat baik dilakukan sebagai bentuk ketakwaan terhadap Allah SWT. Berikut doa yang dibaca setelah selesai sholat dhuha:
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
"Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'auka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal-'ismata 'ismatuka."
"Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita 'ibaadakash-shalihiin."
Artinya:
Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuha-Mu, kecantikan ialah kecantikan-Mu, keindahan itu keindahan-Mu, kekuatan itu kekuatan-Mu, kekuasaan itu kekuasaan-Mu, dan perlindungan itu perlindungan-Mu.
Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, turunkanlah. Dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaan Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.
![]() Salah satu keutamaan sholat dhuha dicukupkan dan dilancarkan rezekinya. |
Kendati sholat dhuha tergolong amalan tambahan sebagai pelengkap ibadah wajib, namun ibadah ini memiliki banyak keistimewaan. Umat Islam yang mengerjakan salat duha akan memperoleh beragam ganjaran dan pahala dari Allah SWT.
Mengutip buku Bolehkah Shalat Dhuha Berjamaah? yang ditulis Muhammad Saiyid Mahadhir, Lc., M.Ag., keutamaan-keutamaan yang disediakan oleh Allah SWT bagi hamba yang menunaikan salat sunah duha antara lain :
Seorang muslim yang rajin melaksanakan salat sunah duha akan diberikan kecukupan rezeki dari pagi hingga di akhir siang.
Rezeki yang diturunkan bukan sekadar yang berupa materi melainkan senantiasa ditenangkan hatinya dari ketamakan, selalu bersyukur atas rezeki yang diberikan berapa pun jumlah yang didapat.
Orang yang senantiasa menjaga amalan sholat dhuha maka Allah jauhkan dari gangguan dan godaan setan. Sehingga segala perbuatannya jauh dari maksiat dan hal-hal buruk dari pagi sampai siang.
Bersedekah adalah kewajiban yang harus ditunaikan semua umat Islam.
Sesuai firman Allah SWT yang diturunkan kepada para rasul-Nya, setiap muslim wajib bersedekah dengan 360 sendi yang ada di badannya. Sehingga, setiap persendian manusia diwajibkan untuk menunaikan sholat dan sedekah.
Hal ini menjadi ladang pahala bagi orang yang mengerjakan sholat dhuha karena pahalanya setara dengan mengeluarkan sedekah dari 360 persendian di badan.
Dengan kata lain, sholat dhuha dapat menggantikan sedekah seluruh persendian yang ada di tubuh manusia.
Selain keutamaan yang sudah disebutkan di atas, seorang muslim yang menunaikan sholat sunah dhuha akan mendapat pahala orang-orang yang menunaikan haji dan umrah.
Pahala ini diberikan kepada umat muslim yang rajin menunaikan sholat dhuha.
Namun pahala ini diberikan kepada mereka yang terlebih dulu mengikuti salat subuh berjamaah di masjid, lalu tidak beranjak dan menyibukkan diri dengan zikir di dalam masjid sampai masuk waktu dhuha.
Sholat dhuha adalah ibadah yang ditunaikan oleh orang-orang yang ingin bertobat dan kembali taat kepada Allah SWT, sekaligus dapat menjadi pintu untuk mendapatkan ampunan Allah SWT dari semua dosa atau kesalahan yang telah diperbuat semasa hidup di dunia.
Sholat dhuha yang dilaksanakan ketika matahari mulai beranjak naik merupakan waktu yang baik untuk memanaskan tubuh sebelum beraktivitas.
Hal ini membuat sholat dhuha dapat mendatangkan beragam manfaat bagi kesehatan termasuk menyembuhkan segala macam penyakit berat, mulai dari stroke, asam urat, hingga sakit asam lambung.
Itulah beberapa manfaat yang akan diraih oleh umat muslim yang istiqomah melaksanakan sholat dhuha duha yang kelak mereka akan mendapatkan kebaikan tidak hanya di dunia namun juga di akhirat.