Tips Bagi Pesepeda New Comers

CNN Indonesia
Senin, 24 Mei 2021 10:17 WIB
Sepeda kini menjadi kegiatan yang banyak digemari. Sejumlah tips bagi pesepeda new comers penting untuk diketahui.
Ilustrasi: Sepeda kini menjadi kegiatan yang banyak digemari. Sejumlah tips bagi pesepeda new comers penting untuk diketahui. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sepeda merupakan salah satu alat transportasi yang kini jadi tren. Selain ramah lingkungan, bersepeda juga membantu menjaga kesehatan tubuh. Di masa pandemi Covid-19, sepeda kian digemari karena penggunaannya dianggap meminimalisasi paparan virus.

Agar dapat bersepeda dengan aman, terdapat beberapa tips bagi pesepeda baru. Bersepeda tak hanya sekedar bisa mengayuh pedal dan menjaga keseimbangan, ada beberapa hal yang pesepeda awam harus tahu sebelum mulai mengayuh dan melaju.

Tips Bagi Pesepeda Baru

Sejumlah hal perlu diperhatikan pesepeda agar kegiatan positif ini aman dilakukan dan terhindar dari hal negatif, berikut di antaranya:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Posisi Tubuh Saat Bersepeda

Bersepeda melibatkan hampir seluruh bagian tubuh, maka dari itu tiap-tiap bagian harus berada dalam kondisi yang benar agar terhindar dari cedera, berikut laman Rodalink mencatat beberapa tips:

1. Kepala

Posisikan kepala Anda mengikuti alur lengkung tulang belakang. Upayakan pandangan mata Anda selalu tertuju ke depan mengikuti arah lintasan. Jika kepala Anda membutuhkan gerakan, upayakan leher Anda selalu dalam kondisi rileks untuk menghindari cedera.

2. Tangan

Saat mengayuh sepeda dalam kecepatan sedang, baiknya Anda menekuk sedikit tangan Anda. Genggam handlebar sepeda di ujung bagian luar untuk jika Anda ingin mengurangi beban bahu dan punggung. Untuk posisi aman, letakan jemari Anda di tuas rem selagi melaju.

3. Punggung

Posisikan punggung Anda senyaman mungkin saat melaju di atas sepeda. Jika ingin melaju dengan kecepatan tinggi, Anda bisa membungkukkan sedikit punggung Anda, teknik ini biasanya digunakan para pembalap. Untuk situasi normal, bungkukkan punggung Anda saat jalan menanjak, dan tegakkan punggung Anda ketika melintasi jalan menurun.

Pengendara sepeda melintas di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Senin, 1 Juni 2020. Bersepeda menjadi alternatif olahraga bagi warga semenjak berlakunya status PSBB yang berdampak pada tutupnya sejumlah fasilitas olahraga di Jakarta. CNN Indonesia/Bisma SeptalismaIlustrasi: Tips bagi pesepeda new comers adalah memperhatikan posisi organ tubuh (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

4. Bahu

Posisikan bahu mengikuti alur tulang belakang hingga tangan. Upayakan bahu selalu rileks agar tidak memberi beban yang besar untuk punggung.

5. Kaki

Penting bagi pesepeda menyesuaikan jarak sadel (dudukan sepeda) dengan pedal. Hal tersebut dilakukan agar posisi kaki berada di titik nyaman. Titik nyaman kaki saat bersepeda adalah ketika kaki menekuk dengan sudut sekitar 90 derajat saat di posisi terbawah kaki ketika menggowes. Jika terlalu tinggi, maka otot pinggung akan terasa tegang. Sebaliknya, jika sadel terlalu rendah maka akan membuat tumit anda nyeri.

Jenis-jenis Sepeda

Selain posisi badan di atas sepeda, penting juga bagi para pemula mengenal jenis-jenis sepeda. Pastikan Anda paham dengan baik sepeda yang Anda miliki. Hal ini berkaitan dengan seberapa sering Anda gunakan sepeda tersebut, kondisi rute yang akan dilalui, postur badan, dan ukuran ban. Berikut 5 jenis sepeda yang umum digunakan banyak orang:

1. Sepeda Lipat

Hamburg, Germany - July 14, 2018: The Brompton black lacquer edition bike in front of the PlanetariumIlustrasi: Sepeda lipat jadi favorit pesepeda baru (Foto: iStockphoto/Pierre Aden)

Sepeda lipat, atau biasa juga disebut Seli merupakan jenis sepeda yang cocok digunakan di pertkotaan. Selain bobotnya yang ringan, sepeda ini juga mudah dibawa-bawa meski Anda menggunakan kendaraan umum.

Ciri Khas: Ringan, fleksibel, ringkas
Lokasi Penggunaan: Jalanan kota

2. Sepeda Gunung atau Mountain Bike (MTB)

Desain produk MTB dirancang untuk berjalan di kontur pegunungan, meski kini banyak pula yang menggunakannya di jalan umum. Desain MTB menekankan pada suspensi karena diperuntukkan untuk meredam guncangan trek pegunungan.

Ciri Khas: Fork sepeda memiliki suspensi
Lokasi Penggunaan: Pegunungan

3. Sepeda Balap atau Road Bike

In this image taken on Tuesday, April 14, 2020, Italian professional cyclist Davide Martinelli, checks his smartphone to deliver medicine to residents in Rovato, near Brescia, Northern Italy. There are no fans lining the road. No teammates providing support. And no race to win. Professional cyclist Davide Martinelli has achieved a moral victory, though, by using his bike to help deliver medicine to elderly residents of his hometown in northern Italy during the coronavirus pandemic. (AP Photo/Luca Bruno)Ilustasi: Sepeda balap jadi salah satu pilihan pesepeda baru (Foto: AP/Luca Bruno)

Sepeda jenis ini didesain untuk melaju dengan kecepatan tinggi. Hal tersebut terlihat dari desain rangka dan stang yang lebih ringan. Desain sepeda balap terbagi menjadi beberapa tipe sesuai dengan prioritas kekuatannya, di antaranya Aero, Endurance, dan Lightweight.

Ciri Khas: Ringan, kokoh, memiliki fitur tingkat kecepatan
Lokasi Penggunaan: Jalanan aspal

4. Sepeda BMX

Sepeda BMX atau Bicycle Moto Cross didesain untuk melakukan beragam aksi freestyle. Bingkai BMX lebih kecil daripada jenis sepeda lainnya. Selain itu, tidak banyak kabel yang melintas di bingkai sepeda ini untuk mengoptimalkan sepeda saat digunakan untuk beraksi freestyle.

Ciri Khas: Sadel rendah, stang lebih tinggi, gear tunggal (single speed)
Lokasi Penggunaan: Fasilitas umum perkotaan, hangar freestyle.

5. Sepeda Hybrid

Sepeda jenis ini menggabungkan konsep sepeda MTB dan Road Bike. Perpadauan desain dimaksudkan untuk memberi kemampuan kecepatan serta ketangkasan saat menerjang trek bergelombang.

Ciri Khas: Bingkai besar, kokoh, menggunakan suspensi
Lokasi Penggunaan: Jalanan kota dan trek off road

Aksi simpatik Ilustrasi: Faktor keamanan bersepeda harus jadi perhatian pesepeda baru (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)

Faktor Keamanan Bersepeda

Berkendara menggunakan sepeda juga harus tetap memperhatikan keamanan. Saat bersepeda di jalan umum, gunakanlah helm. Pesepeda juga dianjurkan menyediakan lampu pada sepeda agar keberadaannya terlihat oleh pengguna jalan lainnya. Gunakan jalur yang telah disediakan, jangan melanggar dan mengambil hak pengendara lain di jalan.

Selain faktor eksternal, perhatikan juga faktor internal pesepeda. Pastikan Anda bersepeda sesuai dengan kemampuan dan kondisi fisik Anda. Perhatikan setiap detil posisi bersepeda agar terhindar dari cedera. Cari tahu tips bagi pesepeda baru, dan aplikasikanlah ketika Anda bersepeda, baik sendiri maupun bersama-sama.

(imb/fjr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER