Kunyit menjadi salah satu suplemen terbaik untuk tubuh. Selain dapat meningkatkan sistem imun tubuh, ada berbagai manfaat kunyit untuk kesehatan yang bisa Anda dapatkan.
Kunyit sendiri merupakan salah satu rempah-rempah yang berasal dari Asia. Rempah-rempah satu ini kerap dijadikan salah satu bumbu dapur favorit dalam masakan sehari-hari.
Kunyit juga telah sejak lama digunakan sebagai salah satu produk pengobatan Ayurveda. Kunyit yang dioles pada luka dipercaya dapat melawan infeksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, berbagai penelitian telah mencoba membuktikan beragam manfaat kunyit. Berikut melansir Healthline.
Beberapa penelitian menemukan bahwa kunyit mengandung senyawa dengan khasiat obat atau yang biasa disebut kurkumin.
Kurkumin merupakan bahan aktif yang terdapat dalam kunyit. Senyawa ini memiliki efek anti-inflamasi dan merupakan agen antioksidan yang kuat.
Namun, kandungan kurkumin pada kunyit tidak terlalu tinggi. Kurkumin hanya mengisi sekitar 3 persen dari kunyit.
Peradangan bisa menjadi masalah besar saat menjadi kronis dan menyerang jaringan tubuh dengan cara yang tidak tepat. Para ilmuwan percaya bahwa peradangan lah yang menimbulkan berbagai penyakit kronis seperti jantung, kanker, sindrom metabolik, dan berbagai kondisi degeneratif.
Dengan sifat anti-inflamasi yang dimiliki, kurkumin dalam kunyit bisa jadi solusi untuk mencegah atau mengatasi peradangan dalam tubuh. Kurkumin dapat melawan peradangan tanpa memberikan efek samping.
Kerusakan oksidatif diyakini sebagai salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit kronis. Paparan radikal bebas jadi penyebabnya.
Agen antioksidan sangat bermanfaat karena melindungi tubuh dari paparan radikal bebas. Kurkumin dalam kunyit merupakan salah satu agen antioksidan yang mampu menetralkan radikal bebas karena struktur kimianya.
Selain itu, kurkumin juga meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dalam tubuh Anda sendiri.
Berbagai gangguan otak dikaitkan dengan penurunan kadar hormon neurotropik, termasuk depresi dan penyakit Alzheimer. Kurkumin dapat meningkatkan kadar hormon neurotropik.
Rutin mengonsumsi kurkumin diduga efektif untuk mencegah berbagai gangguan terkait penurunan fungsi otak.
![]() |
Kurkumin diketahui dapat menekan risiko penyakit jantung. Kurkumin bermanfaat dengan meningkatkan fungsi endotel atau lapisan pembuluh darah.
Disfungsi endotel menjadi salah satu penyebab utama penyakit jantung. Endotel yang tidak berfungsi dengan baik juga membuat tekanan darah tak terkontrol, berisiko pembekuan darah, dan lain-lain.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurkumin dapat meningkatkan fungsi endotel. Salah satu studi menemukan bahwa konsumsi kurkumin sama efektifnya dengan olahraga intensitas sedang.
Selain itu, kurkumin juga mengurangi peradangan, yang juga berperan dalam penyakit jantung.
Kurkumin telah dipelajari sebagai ramuan bermanfaat dalam pengobatan kanker dan terbukti memengaruhi perkembangan dan penyebaran sel kanker pada tingkat molekuler.
Penelitian telah menunjukkan bahwa asupan kurkumin berkontribusi terhadap kematian sel kanker dan mengurangi angiogenesis (pertumbuhan pembuluh darah baru di tumor) serta metastasis.
Bukti menunjukkan, kurkumin dapat mencegah kanker, khususnya kanker pada sistem pencernaan seperti kanker kolorektal.
Hingga saat ini, belum ada pengobatan terbaik untuk Alzheimer. Oleh karena itu, mencegahnya lebih penting daripada mengobati. Kurkumin bisa jadi salah satu cara pencegahan.
Diketahui bahwa peradangan dan kerusakan oksidatif berperan dalam penyakit Alzheimer. Dengan sifat anti-inflasi dan antioksidan yang dimiliki, kurkumin dapat membantu mencegah Alzheimer.
Lihat juga:5 Pilihan Obat 'Painkiller' Alami |
Selain itu, ciri utama penyakit Alzheimer adalah adanya penumpukan protein yang disebut plak amiloid. Studi menunjukkan, kurkumin dapat membantu membersihkan plak tersebut.
Banyak kasus arthritis yang melibatkan peradangan pada persendian. Dengan sifat antiinflamasi yang dimiliki, kurkumin dapat membantu mengatasi peradangan pada pasien arthritis.
Dalam sebuah penelitian pada orang dengan arthritis rheumatoid, kurkumin bahkan ditemukan lebih efektif daripada obat anti-inflamasi.
Kurkumin juga diketahui dapat membantu mengobati orang dengan depresi. Sebuah penelitian kecil menemukan, konsumsi kurkumin sama efektifnya dengan antidepresan.
Sebuah uji coba terkontrol dilakukan terhadap 60 orang dengan depresi. Mereka dibagi ke dalam tiga kelompok. Kelompok pertama menerima asupan antidepresan, kelompok kedua menerima satu gram kurkumin setiap hari, dan kelompok ketiga menerima asupan antidepresan dan kurkumin.
Setelah enam pekan, kurkumin ditemukan memberikan perbaikan yang sama dengan obat antidepresan pada orang dengan depresi. Kelompok yang menerima kurkumin dan obat antidepresi mendapatkan hasil yang lebih baik.
(asr)