Stres yang Tidak Ditangani Bisa Sebabkan Stroke

Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan stroke. Oleh karena itu, penting bagi tubuh untuk selalu mengelola stres.

Dokter spesialis saraf Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Eka Musridharta menjelaskan stres merupakan salah satu faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena stroke.

"Jadi hubungan stroke dengan stres adalah stres dapat meningkatkan hormon adrenalin sehingga merangsang produksi glukosa," kata Eka kepada CNN Indonesia dalam rangka peringatan Hari Stroke Sedunia setiap 29 Oktober.

Glukosa yang berlebih disimpan menjadi lemak yang dapat meningkatkan kolesterol dan juga plak di pembuluh darah.

Plak yang terus menumpuk dari waktu ke waktu dapat menghambat aliran darah menjadi penyumbatan dan juga pecah pembuluh darah di otak. Kondisi inilah yang dikenal dengan stroke.

Gangguan pembuluh darah itu menyebabkan darah dan oksigen tidak sampai ke otak. Alhasil, otak mengalami kerusakan dan menimbulkan berbagai gejala.

Jika bagian otak yang rusak adalah bagian yang mengatur motorik, maka tubuh akan mengalami kelumpuhan atau sulit menggerakkan anggota tubuh. Jika yang terpengaruh adalah bagian memori, maka tubuh akan kehilangan memori.

Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres agar terhindar dari stroke. Selain stres, faktor risiko stroke lainnya yang dapat dikelola adalah tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes.

"Hipertensi, gula darah tinggi, kolesterol meningkat, itu semua bisa diatur dengan mengubah gaya hidup sehat, kurangi rokok, perbanyak olahraga, perhatikan asupan makanan," tutur Eka.