Menikmati liburan di tengah pandemi Covid-19 perlu upaya ekstra perlu. Upaya ini meliputi perencanaan matang, disiplin protokol kesehatan, dan gaya hidup sehat.
Sekretaris Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia Husen Habsyi mengungkap liburan aman di tengah pandemi harus sudah dimulai sejak perencanaan.
Perencanaan tersebut harus memastikan beberapa hal seperti jangan sakit ketika berlibur, prioritaskan penggunaan pribadi, mencari informasi keamanan restoran dan hotel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sekarang ini kalau liburan tidak merencanakan soal dana saja, tetapi juga aspek keamanan," ucapnya dalam talkshow 'Gaya Hidup Sehat Liburan Aman' bersama #SatgasCovid19 yang ditayangkan melalui akun youtube BNPB pada Jumat malam (30/10).
Ia menyebutkan pelaksanaan perencanaan itu harus konsisten terutama jika menyangkut protokol kesehatan. Kondisi liburan biasanya membuat orang lengah dengan mengendorkan protokol kesehatan, seperti membuka masker, berkerumun, dan lainnya. Padahal tindakan itu dapat menjadi celah penularan Covid-19.
Menurut dia kondisi paling rentan penularan virus adalah ketika makan. Saat itu orang membuka masker dan kurang memperhatikan peralatan makan pribadi.
"Misalnya saja ketika menghadapi hidangan prasmanan. Itu kan satu sendok dipakai semua orang. Ini harus dihindari," ujar dia.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Sonny Harry B. Harmadi mengingatkan jika perlu ketika makan, setiap wisatawan membawa bekal sendiri. Hal ini lebih aman apalagi ditambah dengan menjaga jarak.
Ia pun menekankan menangani pandemi pada perihal teknis semacam ini perlu upaya bersama, baik wisatawan, masyarakat, pemda, maupun pengelola fasilitas wisata. Tanpa kesadaran bersama ia yakin protokol kesehatan tidak akan terjaga.
Protokol kesehatan itu diantaranya #ingatpesanibu untuk #pakaimasker, #cucitangan pakai sabun, dan #jagajarak hindari kerumunan.
"Ini merupakan tanggung jawab bersama, semua harus mendukung dan saling menginformasikan," ucap dia.
(ayo)