Pernak-pernik mutiara menjadi perbincangan hangat di tengah keriuhan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020.
Banyak pemilih terlihat memakai aksesori mutiara pada hari pemungutan suara. Kata mutiara atau 'pearl' pun bergaung di media sosial lewat tagar #PearlsToThePolls di media sosial.
Ada sejumlah arti di balik viralnya aksesori mutiara ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagaimana dilansir Independent, penggunaan mutiara dan tagar ini menjadi bentuk dukungan mereka pada calon Wakil Presiden AS, Kamala Harris.
Selain untuk Harris, aksesori mutiara juga digunakan untuk mengenang hakim Mahkamah Agung AS Ruth Bader Ginsburg yang meninggal dunia pada September lalu. Banyak orang AS di media sosial menggunakan tagar #PearlsForRuth.
Asal mula aksesori mutiara ini sendiri berasal dari perkumpulan mahasiswa Alpha Kappa Alpha Sorority Inc. (AKA), yang diikuti Harris saat menjadi mahasiswa di Howard University. Para pendiri AKA bahkan dikenal dengan sebutan Twenty Pearls atau dua puluh mutiara.
Anggota baru di perkumpulan itu biasanya diberi lencana yang ditutupi dengan dua puluh mutiara. Seperti diberitakan Vanity Fair, mutiara di perkumpulan itu merupakan lambang solidaritas, kehalusan, dan kebijaksanaan.
Karena itu, Harris pun terlihat menggunakan mutiara pada beberapa kesempatan, termasuk dalam kampanyenya. Dia terlihat mengenakan kalung maupun anting mutiara.