Air mancur Jet d'Eau yang terkenal di Jenewa, yang menyemburkan air lebih dari seratus meter ke udara, akan tetap dimatikan untuk menandakan perlunya orang-orang menaati pembatasan perjalanan demi mencegah penyebaran virus Corona, kata pihak berwenang pada Rabu (11/11).
Ikon Danau Jenewa, Swiss, itu sedianya akan diaktifkan kembali pada minggu ini setelah pekerjaan pemeliharaan tahunan, tetapi pejabat setempat telah memutuskan untuk tetap mematikannya.
Pemerintah wilayah Jenewa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, "sehubungan dengan situasi kesehatan saat ini di Swiss dan Jenewa terkait dengan pandemi Covid-19," telah memutuskan untuk memayikan air mancur tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan mematikan air mancur yang megah, yang biasanya menarik banyak wisatawan, pihak berwenang mengatakan mereka berharap untuk "mengirim sinyal baru kepada penduduk" bahwa urusan wisata dan interaksi sosial sangat perlu dibatasi.
Sebelumnya, Jet d'Eau dimatikan selama 83 hari selama penutupan parsial di Swiss ketika gelombang pertama pandemi Covid-19 melanda negara itu pada musim semi.
Air mancur, yang menyemburkan air setinggi 140 meter ke udara dengan kecepatan 200 kilometer per jam sebelum mengalirkan airnya ke Danau Jenewa, telah menambah semarak kota sejak 1891.
Biasanya, air mancur ini hanya dimatikan saat datangnya angin kencang atau berlangsungnya suhu beku.
Seperti beberapa ikon di kota lain, seperti Empire State Building di New York, air mancur ini juga dihias oleh lampu berbagai warna di malam hari.
Swiss relatif "tanpa cedera" dari hantaman gelombang pertama pandemi.
Tapi telah terpukul oleh gelombang kedua, dan Jenewa, yang kini berjuang dengan kapasitas di rumah sakit, telah menutup semua restoran, bar, toko, dan tempat non-esensial lainnya dalam upaya untuk membendung lonjakan jumlah kasus dan kematian.
(afp/ard)