Sebagai salah satu lokasi wisata premium #DiIndonesiaAja, Labuan Bajo menyajikan banyak hal yang tak terganti, mencakup spot menyelam, gugusan pulau nan elok, hingga hewan purba komodo.
Biro perjalanan di Labuan Bajo pada umumnya menawarkan beragam jenis paket wisata. Setiap paket memiliki tempat-tempat menarik untuk dikunjungi seperti Pulau Padar, diving di Manta Point, Pulau Kalong, sampai Pulau Rinca, tempat huni komodo.
Berlayar dari Labuan Bajo ke Pulau Rinca memakan waktu sekitar dua jam. Sebelum menjumpai kadal raksasa, di kawasan seluas 18.500 hektar ini wisatawan akan disambut keelokan pemandangan tumbuhan bakau di pinggir pulau. Sesekali, kelompok monyet yang juga menghuni di sini turut menyapa ketika perahu tiba di dermaga Loh Buaya, pintu masuk Pulau Rinca.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampai di sana, wisatawan mempunyai sejumlah opsi trekking, mulai dari short trek, medium, sampai long trek, yang masing masing-masing menawarkan waktu trekking mulai dari satu, tiga, atau empat jam.
Saat 'berkenalan' dengan komodo, wisatawan akan didampingi oleh ranger atau pemandu. Biasanya, sebelum menyusuri Hutan Loh Buaya, kadal raksasa itu terlihat di sekitar area administrasi. Komodo yang dijuluki Lazy Spesies memilih berteduh dari panas di kolong rumah panggung, sambil menunggu lapar.
Namun jangan salah, meski dikenal suka bermalas-malasan, komodo mampu berlari memburu mangsanya sejauh 18 km/jam. Ditambah indera penciuman yang tajam dan sensitif, kemalasan komodo bisa jadi tipuan ketika ia memutuskan memburu mangsa.
Populasi Komodo di Pulau Rinca ada sekitar 2.000 spesies. Tak hanya komodo, pulau yang sebagian besar ditumbuhi savana tersebut juga dihuni monyet, rusa, dan kerbau. Hewan-hewan itu menjadi sasaran santap sang predator.
Wisatawan akan mendapat pengalaman menakjubkan jika beruntung jadi saksi perburuan komodo. Biawak raksasa itu sanggup bergerak cepat meski bertubuh besar dan panjang, tanpa kesusahan menggigit kaki mangsa, untuk kemudian dibiarkan pergi begitu saja. Ia tak khawatir, karena liur yang menempel pada luka mangsa akan berubah jadi racun. Mangsa jadi lemah, lalu mati.
Setelah menjelajah Pulau Rinca yang mengesankan, wisatawan bisa beralih ke Pulau Padar, sebuah pulau surealistik menyerupai firdaus di tengah laut. Pulau kecil tak berpenghuni ini adalah tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbit. Dari segala sisi, pengunjung bisa berswafoto dengan latar belakang hamparan laut biru kehijauan. Karena pesona eksotis itu, Pulau Padar kerap menjadi lokasi pemotretan pranikah.
Pulau Padar merupakan area dalam kawasan Taman Nasional Komodo, dengan gundukan dan bukit-bukit savanna yang apik. Ketika musim hujan, kehijauan pulau bakal sangat memukau. Seperti lukisan sempurna, pulau diapit laut biru kehijauan, dilengkapi lekukan garis pantai di ketiga sisi. Untuk sampai ke puncak pulau, pengunjung diingatkan membawa perbekalan pribadi karena harus menapaki sekitar 800 anak tangga.
Kegiatan lain yang bisa dilakukan di kawasan Taman Nasional Komodo adalah diving. Salah satu spot populer ada di Manta Point, yang memiliki kelompok-kelompok ikan pari manta bersayap lebar hingga tiga meter. Ikan-ikan itu suka bermain di tengah hamparan terumbu karang, melengkapi beragam biota laut yang menambah pesona warna-warni coral. Demi kesehatan dan keselamatan, wisatawan diharapkan untuk memiliki perlengkapan selam sendiri dan tetap mengikuti arahan instruktur selam.
Perjalanan wisata #DiIndonesiaAja ini bisa diakhiri di Pulau Kalong, tempat di mana beribu kelelawar berdiam. Dari atas kapal, hasil bidikan kamera kala matahari terbenam akan membuat takjub.
Pengusaha perahu dan pengelola tempat wisata di Taman Nasional Komodo mewajibkan wisatawan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Selain itu, karena cuaca panas, pengunjung juga diharapkan membawa perbekalan pribadi seperti tempat minum dan alat selam, sambil tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
(gea/rea)