Komnas KIPI: Lapor Jika Alami Gejala Tak Biasa usai Vaksin

KPC PEN | CNN Indonesia
Minggu, 22 Nov 2020 13:24 WIB
Komnas KIPI mendorong masyarakat untuk segera melapor jika merasa ada gejala dan reaksi tak biasa usai divaksin.
Simulasi vaksin Covid-19. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Berbagai gejala dan reaksi vaksin dirasakan berbeda-beda bagi tiap orang. Hal ini tergantung dari kondisi tubuh penerima vaksin saat itu. Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mendorong masyarakat untuk segera melapor jika merasa ada gejala dan reaksi tak biasa.

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari menerangkan, KIPI adalah setiap kejadian medis setelah imunisasi yang diduga mempunyai hubungan dengan pemberian vaksin. Hal itu dapat berupa gejala atau tanda yang tidak nyaman atau tidak diharapkan, kelainan hasil laboratorium, tanda atau penyakit. KIPI mungkin terjadi karena vaksin merupakan produk biologi.

"Ini adalah reaksi alamiah (tubuh) dari vaksin," ucap Hindra dalam dialog produktif bertema 'Keamanan Vaksin dan Menjawab KIPI' yang diselenggarakan secara daring di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) pada Kamis (19/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hindra memaparkan, masyarakat bisa melaporkan KIPI melalui formulir yang bisa diunduh dari tautan berikut. Laporan tersebut kemudian akan ditindaklanjuti dan dikaji jika memang disebabkan oleh vaksin itu sendiri, atau prosedur pemberian, karena ada juga kemungkinan kebetulan semata.

"Sudah ada Komnas KIPI yaitu Komite Independen yang akan melakukan pengkajian untuk penanggulangan laporan KIPI. Komite ini terdiri dari orang-orang yang kompeten mulai dari dokter spesialis anak, spesialis penyakit anak, epidemiolog, hingga dokter forensik," kata Hindra.

Menurutnya, KIPI yang terjadi kemungkinan besar tidak akan berat. Karena ketika proses pengembangan vaksin, keamanan selalu menjadi hal utama yang dinilai dan dipantau, bahkan sejak bakal vaksin masuk dalam fase praklinik. Setiap fase dalam uji klinis harus melewati proses keamanan untuk dapat maju ke fase berikutnya.

(ayo/rea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER