Pandemi Covid-19 membuat banyak aktivitas beralih secara online. Namun ternyata aktivitas online yang terlalu lama justru tak baik untuk kesehatan mental. Studi terbaru menemukan alasan online terlalu lama dapat menyebabkan stres.
Studi yang dipublikasikan di Human Communication Research ini menganalisis sikap waspada seseorang saat online. Sikap ini dikenal dengan kewaspadaan online atau online vigilance. Kewaspadaan online membuat seseorang terus menerus mengecek email, WhatsApp, Instagram, media sosial lain, situs web, dan bahkan situs belanja online.
Tanda-tanda orang yang sudah terperangkap dalam kewaspadaan online ini adalah selalu memikirkan dunia online, membuka banyak tab, dan langsung bereaksi saat menerima pemberitahuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:7 Manfaat Pijat untuk Kesehatan |
Hasil studi ini menunjukkan terdapat hubungan antara waktu yang dihabiskan seseorang secara online dengan tingkat stres mereka. Semakin lama online, semakin tinggi pula stres yang dialami.
Menurut peneliti, kebiasaan online yang berpindah dari satu situs, media sosial, dan aplikasi membanjiri pusat perhatian otak sehingga otak bekerja secara multitasking dan menimbulkan stres yang berlebihan.
"Multitasking secara konsisten terkait dengan tingkat stres yang dirasakan lebih tinggi. Hasil ini mereplikasi temuan sebelumnya yang menunjukkan hubungan antara multitasking media dan stres yang dirasakan," tulis peneliti, dikutip dari Metro.
Selain itu, suara dari notifikasi juga memberikan tekanan lebih pada otak. Pasalnya, jika tidak merespons terhadap pemberitahuan tersebut tubuh cenderung akan merasa bersalah.
Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar seseorang dapat fokus melakukan satu kegiatan saat beraktivitas online. Luangkan pula waktu tanpa smartphone dan juga matikan pemberitahuan dari berbagai aplikasi.
(ptj/chs)