Studi: Fase Bulan Bisa Persingkat Jam Tidur

CNN Indonesia
Sabtu, 30 Jan 2021 21:59 WIB
Penelitian dilakukan terhadap 98 orang dari tiga komunitas Pribumi Toba berbeda atau yang kerap disebut orang Qom di Argentina dan juga 464 siswa Seattle.
Ilustrasi kurang jam tidur. (Foto: Istockphoto/demaerre)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penelitian dalam Science Advances menunjukkan fase bulan dapat mempengaruhi tidur manusia. Penelitian tersebut menunjukkan jelang bulan purnama, jam tidur manusia akan semakin larut dengan durasi tidur yang lebih singkat.

Profesor Departemen Biologi Universitas Washington, Horacio de la Iglesia, menyatakan waktu tidur para peserta lebih singkat 50 menit pada malam sebelum bulan purnama. Jam tidur peserta juga rata-rata mundur 30 menit dari biasanya dalam periode itu.

Hal tersebut, menurut Peneliti dari Universitas Washington Leandro Casiraghi, dipengaruhi dari cahaya bulan menjelang bulan purnama yang terlihat cerah setelah matahari terbenam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penelitian dilakukan terhadap 98 orang dari tiga komunitas Pribumi Toba berbeda atau yang kerap disebut orang Qom di Argentina dan juga 464 siswa Seattle.

Peserta penelitian dilengkapi dengan monitor tidur di pergelangan tangan mereka untuk mencatat jadwal tidur selama satu hingga dua siklus bulan. Satu siklus bulan membutuhkan waktu 29,5 hari untuk selesai.

Leandro Casiraghi mengatakan cahaya bulan jelang purnama digunakan oleh para orang Qom untuk aktivitas di luar ruangan.

"Memanfaatkan terang bulan yang mungkin baik untuk aktivitas luar ruangan seperti berburu atau memancing, bahkan berinteraksi dengan kelompok lain," kata Casiraghi seperti dilansir CNN.

Namun, data serupa juga ditunjukkan para siswa Seattle. Data mereka menunjukkan jam tidur jadi lebih larut dan waktunya lebih sedikit jelang bulan purnama.

"Fakta bahwa hasil seperti ini juga ditemukan di masyarakat yang memiliki akses penuh terhadap cahaya dari listrik menunjukkan pengaruh ini (jam tidur) dimediasi oleh cahaya bulan itu sendiri," kata Casiraghi.

Oleh sebab itu, secara terpisah, peneliti Horacio de la Iglesia merekomendasikan masyarakat yang kerap sulit tidur untuk menghindari cahaya terang dan layar selama berjam-jam di sore hari.

Penelitian itu juga menunjukkan kalender sosial memengaruhi jadwal tidur seseorang, seperti tidur lebih larut atau dengan durasi yang lebih lama saat akhir pekan.

(chri/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER