Banyak "drama" yang terjadi di kuil tikus ini, mulai dari kesalahan pemberian makanan manis sampai pertarungan antar tikus, membuat ribuan tikus rentan terhadap penyakit.
Gangguan perut dan diabetes sangat umum terjadi pada tikus, dan setiap beberapa tahun wabah tikus menghancurkan populasi tikus-tikus Karni Mata.
Untungnya, terlepas dari bahaya bagi tikus itu sendiri, hingga saat ini belum tercatat kasus manusia terjangkit penyakit dari tikus-tikus di kuil ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengunjung yang datang diminta mengenakan sepatu saat masuk ke dalam kuil. Bahkan jika tikus menginjak kaki Anda, itu dianggap tanda keberuntungan.
Begitu juga jika ada yang melihat tikus albino, yang jumlahnya hanya empat atau lima dari total 20 ribu tikus.
Untuk melihat kesibukan di kuil tikus ini, pengunjung harus datang larut malam atau sebelum matahari terbit, saat tikus keluar sarangnya untuk mengumpulkan makanan.
Ingatlah bahwa hanya tikus di dalam dinding kuil yang dianggap bereinkarnasi dan karena itu suci. Tikus-tikus di kota masih dianggap hama.
Kuil tikus ini berada di selatan Bikaner, sekitar 40 menit berkendara dari pusat kotanya.
Salah satu kesempatan terbaik untuk mengunjungi Kuil adalah selama Karni Mata Fair. Juga dikenal sebagai Karni Mata Festival atau Karni Mate Mela, acara ini diadakan dua kali setahun dari Maret-April, kemudian dari September-Oktober.
Selama perayaan berlangsung, patung dewi Karni Mata didekorasi dengan indah dengan mahkota emas, perhiasan, dan karangan bunga.
(ard)