Daftar Terbaru Penyakit Komorbid yang Layak Vaksinasi Covid

CNN Indonesia
Jumat, 19 Mar 2021 11:30 WIB
PAPDI memberikan rekomendasi tambahan sekaligus revisi tentang pemberian vaksinasi Covid-19, termasuk daftar penyakit komorbid yang layak divaksin.
Ilustrasi. PAPDI memberikan rekomendasi tambahan sekaligus revisi tentang pemberian vaksinasi Covid-19, termasuk daftar penyakit komorbid yang boleh divaksin. (CNN Indonesia/Safir Makki)

Berikut daftar terbaru penyakit komorbid yang masuk kriteria layak vaksin Covid-19, beserta syaratnya.

13. Transplantasi hati

Pada individu yang sudah dilakukan transplantasi hati dapat diberikan vaksinasi Covid-19 minimal 3 bulan pasca transplan dan sudah menggunakan obat-obatan imunosupresan dosis minimal.

14. Hipertensi

Selama tekanan darah <180/110 mmHg dan atau tidak ada kondisi akut se rti krisis hipertensi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


15. Penyakit Ginjal Kronik (PGK) non dialisis dan dialisis

Penyakit ginjal kronik non dialisis dan dialisis dalam kondisi stabil secara klinis layak diberikan vaksin Covid-19 karena risiko infeksi yang tinggi dan risiko mortalitas serta morbiditas yang sangat tinggi pada populasi ini bila terinfeksi Covid-19.

Kriteria stabil meliputi pasien tidak sedang mengalami komplikasi akut terkait penyakit ginjal kronik, atau tidak dalam kondisi klinis lain di mana dalam penilaian dokter yang merawat tidak layak untuk menjalani vaksinasi.

16. Transplantasi ginjal

Pasien resipien transplantasi ginjal yang mendapatkan imunosupresan dosis maintenance dan dalam kondisi stabil secara klinis layak diberikan vaksin Covid-19 mengingat risiko infeksi yang tinggi dan risiko mortalitas dan morbiditas yang sangat tinggi pada populasi ini bila terinfeksi Covid-19.

Catatan: Pasien resipien transplantasi ginjal yang sedang dalam kondisi rejeksi atau masih mengkonsumsi imunosupresan dosis induksi dinilai belum layak untuk menjalani vaksinasi Covid-19.

17. Gagal jantung

Gagal jantung yang berada dalam kondisi stabil dan tidak sedang akut dapat diberikan vaksinasi.

18. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner yang berada dalam kondisi stabil dan tidak sedang akut dapat diberikan vaksinasi

19. Aritmia

Aritmia yang dalam kondisi stabil dan tidak sedang dalam keadaan akut/maligna dapat diberikan vaksinasi

20. Gastrointestinal

- Penyakit-penyakit gastrointestinal selain lnflammatory Bowel Disease (lBD) akut layak mendapatkan vaksinasi Covid-19.

- Pada kondisi IBD yang akut misal BAB berdarah, berat badan turun, demam, nafsu makan menurun sebaiknya vaksinasi ditunda.

- Pendataan dan skrining pasien dengan penyakit autoimun di bidang gastrointestinal, seperti penyakit IBD (Kolitis Ulseratif dan Crohn's Disease) dalam skrining terdapat pertanyaan terkait gejala gastrointestinal seperti diare kronik (perubahan pola BAB), BAB darah, penurunan berat badan signifikan yang tidak dikehendaki.

21. Diabetes Melitus Tipe 2

Kecuali dalam kondisi metabolik akut.

22. Obesitas

Pasien dengan obesitas tanpa komorbid yang berat.

23. Hipertiroid dan Hipotiroid (baik autoimun ataupun non-autoimun)

Dalam pengobatan jika secara klinis sudah stabil maka boleh diberikan vaksin Covid-19.

24. Nodul tiroid

Diperbolehkan diberikan vaksin Covid-19 jika secara klinis tidak ada keluhan.

25. Kanker darah, kanker tumor padat, kelainan darah seperti talasemia, imunohematologi, hemofilia, gangguan koagulasi dan kondisi lainnya

Kelayakan dari individu dengan kondisi ini ditentukan oleh dokter ahli di bidang terkait, konsulkan terlebih dahulu sebelum pemberian vaksin Covid-19.

26. Donor darah (Darah lengkap/Whole blood)

Penerima vaksin Sinovac dapat mendonorkan darah setelah 3 hari pasca vaksinasi apabila tidak terdapat efek samping vaksinasi.

27. Penyakit gangguan psikosomatis

- Sangat direkomendasikan dilakukan komunikasi, pemberian informasi dan edukasi yang cukup lugas pada penerima vaksin.

- Dilakukan identifikasi pada pasien dengan masalah gangguan psikosomatik, khususnya ganggguan ansietas dan depresi perlu dilakukan edukasi yang cukup dan tata laksana medis.

- Orang yang sedang mengalami stres (ansietas/depresi) berat, dianjurkan diperbaiki kondisi klin isnya sebelum menerima vaksinasi.

- Perhatian khusus terhadap terjadinya lmmunization Stress-Related Response (ISRR) yang dapat terjadi sebelum, saat dan sesudah imunisasi pada orang yang berisiko:

  • Usia 10-19 tahun
  • Riwayat terjadi sinkop vaso-vagal
  • Pengalaman negatif sebelumnya terhadap pemberian suntikan
  • Terdapat ansietas sebelumnya
(agn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER