Kisah Kedai 'Mi Muntah' Legendaris Hong Kong Terancam Digusur

CNN Indonesia
Rabu, 24 Mar 2021 20:14 WIB
Star Cafe, sebuah restoran legendaris Hong Kong justru bertahan dengan menyajikan makanan khas mereka yang disebut-sebut mirip muntahan manusia.
Star Cafe legendaris di Hong Kong (www.discoverhongkong.com)
Jakarta, CNN Indonesia --

Melihat bentuk muntahan memang tak menggugah selera. Alih-alih menggugah selera, bentuk makanan yang mirip muntah malah menurunkan selera makan.

Namun Star Cafe, sebuah restoran legendaris Hong Kong justru bertahan dengan menyajikan makanan khas mereka yang disebut-sebut mirip muntahan manusia. Tak heran, menu ini bahkan populer disebut sebagai mi muntah atau vomit noodle.

Mengutip South China Morning Post, sejak dibuka pada tahun 1966, Star Cafe klasik di Hong Kong telah menarik perhatian penduduk lokal dan turis karena hidangan khas dengan tampilan yang menjijikkan, vomit noodle. Restoran ini berada di area basement gedung tua Champagne Court.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Area sekitar rumah makan ini kebanyakan adalah bar sehingga pelanggan bar pun menjuluki mi tersebut sebagai mi muntah. Padahal di balik namanya yang menjijikan, mi ini termasuk makanan sehat dan segar hanya saja bentuknya yang kurang mengundang selera.

"Mereka bilang, ini seperti muntahan saya ketika saya mabuk," kata Lam Wai kin, manager Star Cafe.

"Tapi teman mereka bilang, 'tidak, rasanya enak, cobalah,'."

Mi muntah ini terbuat dari tomat dan saus telur yang dimasak menjadi satu dengan kaldu. Campuran ini kemudian dimasak sampai halus dan dikentalkan. Kemudian disiramkan di atas mi atau macaroni.

"Pada 1980-1990, orang lebih memilih makanan berat yang berminyak karena sebagian besar mereka adalah buruh.

"Namun pada lewat tahun 2000-an, semua berubah, mungkin karena karena perkembangan dan edukasi nutrisi orang jadi lebih memperhatikan kesehatan mereka dan lambat laun ini jadi tren."

Normalnya, dalam satu hari mereka membutuhkan 40-50 kg tomat. Hanya saja karena pandemi, saat ini mereka hanya bisa menghabiskan sekitar 8-10 kg per hari.

"Kami bertahan sampai saat ini, tapi untuk saat ini, kami masih baik-baik saja."

Hanya saja kafe legendaris ini menghadapi masalah lain selain karena pandemi. Lam mengatakan bahwa pandemi tidak akan membuat kafe ini tutup. Namun lain cerita dengan rencana untuk merobohkan gedung tua tempat kafe ini berada.

Preparing tomato sauce at home. Top view of a rustic wooden table filled with fresh ingredients for preparing tomato sauce at home. Ingredients for preparing tomato sauce are fresh ripe tomatoes, basil, olive oil, garlic, salt and pepper. The ingredients are scattered on the table all around a cast iron pan filled with prepared tomato sauce. Predominant color is red. DSRL studio photo taken with Canon EOS 5D Mk II and Canon EF 100mm f/2.8L Macro IS USMFoto: Istockphoto/Fcafotodigital
Ilustrasi pure tomat

Awalnya di tahun 1980, gedung ini merupakan tempat tinggal. Di tahun 1990, karena perekonomian yang meningkat menyebabkan banyak industri muncul di gedung tersebut. Sedangkan di awal 2010, gedung tua ini berubah menjadi tempat prostitusi.Di dalam gedung tua ini hanya tinggal kafe ini sendiri. Sedangkan yang lainnya sudah pergi dan pindah. Gedung tua ini bahkan sempat berganti kegunaan.

"Saya belum mendengar dari pemilik tempat ini, tapi penggusuran pasti akan berjalan."

"Kami berencana untuk bekerja selama yang kami bisa."

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER