Ahli Sarankan Tidak Hangatkan Makanan Buka Puasa untuk Sahur

CNN Indonesia
Selasa, 04 Mei 2021 03:43 WIB
Ahli tidak menyarankan untuk menghangatkan makanan buka puasa untuk santapan sahur demi tidak mengurangi kandungan gizinya.
Ilustrasi. Dokter gizi tidak menyarankan untuk menghangatkan makanan buka puasa untuk santapan sahur. (iStockphoto/Mizina)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebagian orang biasanya memilih menu makanan sahur yang lebih praktis karena waktu menyiapkan yang lebih sedikit. Tak jarang, bahkan banyak yang memilih jalur pintas dengan menghangatkan menu makanan buka puasa untuk santapan sahur.

Kendati demikian, menghangatkan makanan berbuka puasa agar bisa dikonsumsi kembali saat sahur ternyata tidak dianjurkan oleh dokter gizi.

Ketimbang menghangatkan makanan, dokter spesialis gizi klinis dari Universitas Indonesia, dr. Putri Sakti, mengatakan bahwa lebih baik menyiapkan bumbu serta bahan untuk dua porsi sekaligus, agar lebih praktis diolah saat sahur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang yang terbaik tidak boleh dipanaskan (dihangatkan). Saya sarankan bikin bumbunya untuk dua porsi, saat buka puasa dan sahur," katanya, seperti dikutip Antara.

Dia kemudian mencontohkan, "Misalnya membuat sop, bumbu dasarnya dibuat dobel, lalu kaldunya dibuat satu panci besar. Nanti saat sahur tinggal masukkan sayurannya saja dengan harapan kandungan dalam sayuran tidak rusak."

Terlepas dari hal itu, Putri juga memberikan menu makanan untuk sahur agar tubuh kuat berpuasa.

Dia merekomendasikan hidangan berkuah semisal sop dengan sayuran yang bervariasi atau ditambah bahan lain semisal ayam, daging atau kacang merah. Sehingga, dalam satu hidangan ini juga mencakup sumber vitamin, protein hewani dan nabati.

"Saya pilih kuah-kuahan karena kita butuh menambah cairan untuk seharian, di samping juga tidak ribet membuatnya. Lalu, dengan variasi sayur. Masukkan juga ayam potong atau besoknya dengan daging, kacang merah. Jadi dalam satu kali masak sudah ada protein hewani, nabati dan sayur," tuturnya.

Bila ingin menghidangkan ikan balado, dia mengatakan juga bisa ditambahkan dengan tahu dan tempe. Setelah itu, Anda tinggal menambah sayuran sebagai lauk lainnya.

Menurutnya, cara ini untuk meminimalisasi waktu memasak agar tidak terlalu lama.

"Sayuran baiknya tidak dipanaskan lagi apalagi yang berwarna hijau, kalau nitratnya berubah bisa menjadi karsinonegenik juga. Vitamin juga banyak berkurang," papar Putri.

"Sayur tidak membutuhkan waktu lama dimasak, estimasi lima menit jangan terlalu lama. Sayur sebaiknya jangan dipanaskan, yang mau dipanaskan lauk lain saja misalnya ayam atau dagingnya," tambahnya.

(antara/agn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER