Saat Venesia dikalahkan dan Famagusta jatuh pada Agustus 1571, Siprus pun jatuh di bawah kendali Ottoman dan katedral diubah menjadi masjid, mihrab dan menara ditambahkan dan pada gilirannya berganti nama menjadi Masjid St Sophia Famagusta.
Di dalam masjid, sesuai dengan ciri khas umat Muslim, semua gambar bentuk manusia telah dihapus, dan setiap lukisan di dinding ditutup dengan plester.
Beberapa kaca patri diganti dengan kaca bening. Layaknya masjid pada umumnya, lantai gereja ditutupi karpet. Namun demikian, arsitekturnya tetap dipertahankan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun 1954, masjid berganti nama menjadi Masjid Lala Mustafa Pasha, setelah Wazir Agung Kekaisaran Ottoman memimpin pasukannya melawan Venesia di Siprus.
Wisatawan hendak berkunjung ke Masjid Lala Mustafa Pasha bakal disuguhkan dengan fasad katedral, yaitu batu berwarna seperti madu.
Selain itu, bagian depan bagian barat memiliki tiga serambi yang mana bagian tengahnya lebih lebar dari yang lain.
Di atas serambi, terdapat enam jendela bercahaya menawan dengan hiasan dekoratif seperti mawar, ciri umum bangunan gereja pada masa itu.
Bagian dalam katedral memiliki panjang lebih dari 50 meter dan lebar hampir 20 meter dengan enam kolom di setiap sisi yang menopang kubah.
Dua kapel ditambahkan di sayap selatan dan utara. Sebuah prasasti unik pada penopang di samping pintu selatan dapat ditemukan yang mencatat kemajuan konstruksi pada tahun 1311.
Seluruh lantai dilapisi karpet dengan pengecualian satu bagian kecil di apse utara di mana dapat ditemukan batu nisan yang menutupi tempat peristirahatan terakhir yaitu. Keuskupan Famagusta Itier dari Nabinaux.
Diyakini sisa-sisa makhluk hidup lainnya yang terkubur di bawah batu-batu ubin tersembunyi dibuang setelah penaklukan Ottoman, namun apa yang masih tersisa di bawah karpet hingga saat ini tidak diketahui.
Fitur yang paling mencolok adalah menara lonceng kembar. Mereka dulunya memiliki jendela yang unik, tetapi dekorasinya sekarang telah hilang.
Masjid ini ditanami pohon Ficus Sycomorus, yang konon merupakan pohon tertua yang masih hidup di pulau Siprus.