Beri Nama Alat Kelamin Disebut Jadi Indikasi Masalah Seks

Memberi nama panggilan untuk alat kelamin mungkin menjadi sesuatu yang menyenangkan dan melepaskan kecanggungan saat berbicara dengan pasangan.

Kendati demikian, ahli mengatakan bahwa sebenarnya itu bisa menjadi indikasi kehidupan seks Anda sedang dalam masalah.

Dr Katherine Hertlein, ahli di aplikasi terapi seks Blueheart, mengatakan bahwa memiliki nama panggilan untuk alat kelamin menandakan Anda mungkin bermasalah untuk berterus terang kepada pasangan tentang hal-hal seperti hasrat seksual dan / atau rasa malu tentang anatomi Anda.

"Kita semua tahu bahwa membicarakan masalah seksual dengan pasangan Anda bisa menjadi sedikit canggung, tidak peduli berapa lama Anda telah bersama," katanya, seperti dikutip Metro UK.

"Tapi komunikasi penting untuk hubungan yang sehat. Jika Anda tersipu hanya dengan mengatakan nama yang benar secara anatomis untuk alat kelamin Anda, lalu bagaimana Anda berbicara tentang topik seksual yang lebih mendalam?"

Dia mengungkapkan bahwa ketergantungan pada nama panggilan mungkin dimulai di masa kanak-kanak kebanyakan orang, ketika orang tua cenderung mengajari anak-anak mereka nama yang terdengar lebih manis.

"Ini sering kali berasal dari rasa malu orang tua kita sendiri, yang mungkin dapat berasal dari tekanan sosial atau agama tertentu yang telah berkembang selama beberapa generasi," papar Hertlein.

Menurutnya, dengan mulai melepas nama panggilan pada alat kelamin dan berbicara terus terang tentang seks dengan pasangan Anda akan meningkatkan tingkat kepercayaan dalam hubungan.

Selain itu, ini juga memberikan dasar yang kokoh untuk membangun kehidupan seks yang lebih baik dan mendorong dialog lebih terbuka.

Meskipun secara teknis tidak masalah untuk tetap menggunakan nama panggilan apa pun yang Anda inginkan untuk menggambarkan alat kelamin Anda, tapi Hertlein menyarankan untuk membuang nama panggilan tersebut ke kamar tidur dan memastikan Anda tahu cara menyampaikan apa yang cocok untuk Anda dengan jelas.

"Perjelas tentang di mana mereka harus menyentuh, menjilat, atau mencium dan tanyakan apa yang menurut mereka menyenangkan juga. Ini kedengarannya agak berani jika Anda tidak terbiasa, tetapi semakin sering Anda melakukannya, semakin mudah jadinya," ujarnya.