Jakarta, CNN Indonesia --
Seyogianya, olahraga membawa manfaat kesehatan, bukan kehilangan nyawa sebagaimana yang terjadi pada salah seorang pesepeda di jalur road bike JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang.
Apa yang terjadi di JLNT Kampung Melayu tersebut menjadi peringatan bagi banyak orang untuk berolahraga dengan sehat. Jangan sampai olahraga justru malah membawa celaka.
"Road bike [atau olahraga lainnya] dengan tujuan kesehatan harus dengan rambu kesehatan yang jelas, bukan enggak boleh," ujar dokter spesialis kesehatan olahraga, Michael Triangto pada CNNIndonesia.com, Senin (24/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rambu kesehatan bersepeda atau berolahraga yang lain ibarat hal-hal yang harus diperhatikan saat akan berolahraga. Dengan memperhatikan hal-hal berikut, niscaya olahraga akan memberikan manfaat kesehatan.
1. Kenali kondisi tubuh
Sebelum memutuskan untuk bersepeda, sebaiknya cermati kondisi tubuh terlebih dahulu. Michael mengingatkan, tunda kegiatan bersepeda jika tubuh terasa lelah dan tidak enak badan.
2. Monitoring denyut jantung
Anda sangat disarankan untuk memantau denyut jantung, terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit jantung.
Hal ini salah satunya bisa dilakukan secara manual saat bangun tidur. Caranya, pegang pergelangan tangan, rasakan, dan hitung denyut nadi selama semenit.
Rentang denyut nadi akan berbeda pada setiap orang. Anda perlu mencari rata-rata denyut jantung dengan menghitungnya selama satu menit di tiga waktu berbeda dalam sehari.
 Ilustrasi. Lakukan pemeriksaan kondisi tubuh sebelum berolahraga agar tetap aman dan sehat. (maxmann/Pixabay) |
"Katakan kita biasanya 80-82, ini tiba-tiba 90, itu sebelum kita naik sepeda. Berarti ada sesuatu yang salah. Kemudian sebaiknya dilakukan pemeriksaan lain untuk pencegahan, misal ukur tensi dengan tensimeter digital untuk memperjelas jika ada masalah," jelasnya.
3. Monitoring sesuai riwayat kesehatan lain
Selain riwayat penyakit jantung, perhatikan pula jika Anda memiliki riwayat penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi.
Pasien diabetes wajib mengetahui kadar gula darah. Tunda aktivitas bersepeda jika kadar gula darah tinggi. Hal yang sama juga berlaku pada tekanan darah.
Simak hal-hal yang harus diperhatikan sebelum berolahraga lainnya di halaman berikutnya.
4. Manfaatkan gawai
Mengukur denyut jantung dengan cara manual bukan perkara mudah. Anda bisa memanfaatkan gawai seperti smartwatch untuk mendapatkan gambaran denyut nadi dan saturasi oksigen.
Lakukan pengukuran sebelum berangkat bersepeda. Jika ditemukan ada masalah, maka sebaiknya tunda rencana bersepeda Anda.
5. Kenali kapan harus berhenti
Meski berbagai kondisi ditemukan normal, bukan berarti Anda tak perlu lagi untuk waspada. Waspada tetap diharuskan selama bersepeda. Kondisi tertentu menyarankan Anda untuk berhenti sementara dari aktivitas olahraga yang sedang dilakukan.
"Sepedaan terus ada rasa enggak nyaman, kok, sakit kepala, kleyengan [sensasi seperti tanah bergoyang], vertigo, kok, dada tertekan, tangan kebas, itu jadi catatan harus berhenti," ucap Michael.
Berikan tubuh waktu untuk beristirahat, minum air atau teh manis. Jika kondisi tak membaik, maka putuskan untuk mengakhiri sesi bersepeda lalu cari bantuan medis demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
6. Berpegang pada tujuan awal
Michael mengakui bahwa orang kerap melawan rasa tidak nyaman saat berolahraga. Meski kepala terasa pusing, tapi beberapa orang masih lanjut bersepeda karena garis finish sudah dekat. Dan masih banyak lagi tanda-tanda yang diabaikan.
Jika demikian, Michael menyarankan Anda untuk kembali mengingat tujual awal berolahraga, yakni mencari sehat. Jika bersepeda dilakukan dengan tujuan kesehatan, maka seseorang harus lebih menyadari kondisi tubuhnya.
7. Teknis gelaran yang tepat
Lebih cermat dalam memilih kategori bersepeda, khususnya dalam acara-acara tertentu. Kategori bisa dibagi berdasarkan usia, lama bersepeda, atau berdasarkan riwayat kesehatan tertentu. Kelompok-kelompok seperti itu akan memperoleh perlakukan agak berbeda, termasuk soal rute dan kecepatan.
"Ini adalah kelompok khusus yang perlu diperiksa [sebelum bersepeda], didampingi, saya usulkan kalau memungkinkan ada dokter spesialis kesehatan olahraga," pungkas Michael.