HUT DKI JAKARTA KE-494

Hangat Persaudaraan Orang Betawi dalam Secangkir Kopi Jahe

Elise Dwi Ratnasari | CNN Indonesia
Selasa, 22 Jun 2021 13:15 WIB
Ilustrasi. Kopi jahe terbilang sederhana dan bisa dibuat siapa pun di rumah. Namun buat masyarakat Betawi, kopi jahe selalu punya 'tempat' di momen istimewa. (Dok: Falcon Indonesia)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kopi jahe. Siapa yang tak mengenal nama minuman satu itu? Namun, siapa sangka jika minuman hangat yang terbuat dari campuran kopi dan jahe ini begitu akrab di tengah kebiasaan masyarakat Betawi.

Kopi jahe terbilang sederhana dan bisa dibuat siapa pun di rumah. Namun buat masyarakat Betawi, kopi jahe selalu punya 'tempat' di momen istimewa.

"Dia [istri] selalu ada rebusan ini itu. Lalu, bikin jahe digeprek dicampur kopi. Itu kayak kita mau bikin bumbu pecak gurame, jahenya dibakar dulu," ujar budayawan Betawi, Yahya Andi Saputra, saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Kopi jahe memang punya tempat istimewa bagi Yahya dan masyarakat Betawi lainnya. Kopi jahe biasanya akan dihidangkan saat acara lamaran.

Saat prosesi lamaran berlangsung, pihak laki-laki akan diterima oleh pihak perempuan. Di saat itu pula, keluar suguhan berupa minuman, termasuk teh atau 'syahi' dalam istilah lawas, lalu 'gahwa' atau kopi.

"Aslinya qohwah [dalam bahasa Arab artinya kopi], kalau orang Betawi [Tengah] bilangnya gahwe. Kalau Betawi pinggir, yah, bilangnya ngopi atau ngupi. Mari kita ngupi sama ruti [makan roti]," ujarnya disusul tawa.

Setelah lamaran, dilanjutkan dengan tanda putus atau musyawarah mufakat terkait tanggal pernikahan, tamu yang akan diundang, lalu penentuan mas kawin sesuai kekudang si calon pengantin perempuan. Kekudang merupakan sesuatu yang sangat diinginkan.

Tak diketahui pasti kapan kopi jahe mulai akrab di tengah masyarakat Betawi. Yang jelas, kopi ini selalu hadir dalam setiap prosesi lamaran secara turun temurun.

"[Waktu] pastinya saya belum dapat informasi akurat. Tapi, mengonsumsi koja udah biasa. Saye inget nyak tua atawa nyai atawa nenek selalu siapin ini, selain jamu papak yang disebut sambetan," jelas Yahya.

Namun, satu hal yang pasti, kehadiran kopi jahe dalam lamaran menjadi simbol suasana hangat dan persaudaraan. Apalagi, prosesi lamaran berarti sama pula dengan menyambut calon anggota keluarga baru. Kopi jahe mempererat rasa kekeluargaan.

Simak kisah kehangatan persaudaraan masyarakat Betawi dalam secangkir kopi jahe di halaman selanjutnya.

Elemen Tradisi Budaya Betawi


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :