Pertolongan Pertama Sesak Napas pada Pasien Covid-19

CNN Indonesia
Senin, 28 Jun 2021 07:00 WIB
Meningkatkan angka kasus Covid-19 berdampak pada menipisnya stok oksigen. Bagaimana cara mengatasi sesak napas pasien Covid-19 sebelum bantuan medis datang?
Ilustrasi. Oksigen dibutuhkan untuk menangani gejala sesak napas pada pasien Covid-19 dengan saturasi oksigen di bawah 95 persen. (blickpixel /Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia berdampak pada ketersediaan tempat tidur di rumah sakit hingga menipisnya stok oksigen di beberapa daerah.

Padahal, oksigen sangat dibutuhkan oleh pasien Covid-19. Oksigen dibutuhkan untuk menangani gejala sesak napas pada pasien Covid-19 dengan saturasi oksigen di bawah 95 persen.

Sesak napas juga menjadi gejala yang sering dijumpai pada pasien Covid-19. Sesak napas yang tidak ditangani dengan baik bisa menjadi gagal napas hingga berakibat kematian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri di rumah bisa saja tiba-tiba terserang sesak napas. Sejatinya, pasien Covid-19 yang sesak napas harus mendapat pertolongan petugas medis dan segera mendapatkan terapi oksigen.

Sambil menunggu datangnya petugas medis, beberapa hal bisa dilakukan pasien Covid-19 serta keluarganya sebagai bentuk pertolongan pertama.

"Pasien sesak napas harus mendapat oksigen segera, sambil menunggu petugas medis beberapa hal bisa dilakukan," kata Dokter Emergensi Tri Maharani, pada CNNIndonesia.com, Kamis (24/6).

1. Tidak berpindah-pindah

Tri menjelaskan, pertama, pasien Covid-19 yang sesak napas tidak boleh melakukan mobilisasi. Pasien tidak boleh pindah-pindah tempat dan harus diam di kamar.

"Pertolongan pertama sesak napas adalah dia tidak mobilisasi, dia diam di kamar dan tidak melakukan apa-apa yang bikin dia tambah sesak," kata Tri.

Sementara itu, pihak keluarga atau wali menghubungi pusat medis untuk meminta pertolongan pertama pasien Covid-19 sesak napas. Petugas kesehatan biasanya akan datang dengan ambulans dan oksigen.

"Mereka [keluarga] harus menghubungi puskesmas atau pusat pelayanan kesehatan lainnya agar pasien segera tertolong," ucap Tri.

Asthmatic girl suffering an attack and searching the inhaler in a bag in the streetIlustrasi. Sesak napas menjadi salah satu gejala Covid-19. (Istockphoto/ AntonioGuillem)

Tri berujar, pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen adalah mereka yang saturasi oksigennya di bawah 95 persen. Sementara jika saturasi oksigen di bawah 90, maka harus mendapat bantuan ventilator.

2. Tidak menggunakan oksigen kaleng

Tri menekankan bahwa oksigen kaleng (oxycan) tidak bisa menangani gejala sesak napas pada pasien Covid-19.

Pasien Covid-19 yang sesak napas dengan saturasi di bawah 95 persen perlu mendapatkan terapi oksigen standar yang biasa digunakan di rumah sakit. Sementara pasien sesak napas dengan saturasi oksigen di bawah 90 persen harus diberikan oksigen maksimal melalui high flow nasal cannula (HFNC) yang berisi oksigen 30-50 liter.

"Sementara oxycan hanya berisi 1-2 liter. Jadi dia tidak menolong apa pun," ucap Tri.

Pertolongan Pertama Sesak Napas pada Pasien Covid-19

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER