Jalan menuju ladang Bunga Lavender dapat diakses wisatawan hanya dengan berjalan kaki. Trekking sembali mencium aroma harum dan berfoto tentu saja bakal mengasyikkan.
Di sepanjang jalan, ada area kecil yang teduh di mana wisatawan bisa berhenti untuk piknik. Satu-satunya bar ada di dalam desa.
Di tengah trekking wisatawan pasti bertemu dengan banyak lebah, yang bersarang di sekitar pepohonan yang tumbuh di kebun Bunga Lavender.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Madu Lavender, pada kenyataannya, sangat aromatik dan sangat dicari. Wisatawan juga bisa membeli produknya di toko sederhana yang dibuka pemilik kebun, bersama dengan karangan bunga, parfum hingga minyak esensial.
Baca juga:FOTO: Wisata di Taman Hiburan Roma Kuno |
Sebelum pandemi, setiap tahun pada akhir pekan terakhir bulan Juni ada acara 'Non solo erbe' yang berlangsung di Desa Sale San Giovanni.
Acara ini berupa pasar yang menjual segala produk aromatik dan herbal, sebagian besar berbahan dasar Bunga Lavender.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.
(ard)