Dokter Ungkap Gejala Covid-19 yang Banyak Ditemukan di RI

CNN Indonesia
Senin, 05 Jul 2021 11:46 WIB
Dokter spesialis paru mengungkapkan beberapa gejala Covid-19 yang paling sering ditemukan pada pasien di Indonesia.
Ilustrasi. Dokter spesialis paru mengungkapkan beberapa gejala Covid-19 yang paling sering ditemukan pada pasien di Indonesia. (iStock/rudi_suardi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Infeksi virus corona penyebab Covid-19 menimbulkan banyak gejala. Masing-masing pasien umumnya akan mengalami gejala yang berbeda.

Gejala Covid-19 paling umum menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah demam, batuk kering, dan mudah lelah. Beberapa varian virus corona yang menginfeksi manusia juga menimbulkan masalah pada saluran cerna.

Dokter spesialis paru konsultan di RSUP Persahabatan, Heidy Agustin mengatakan, ada beberapa gejala Covid-19 yang paling sering ditemui di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat bahwa memang paling sering gejala Covid-19 di Indonesia adalah sesak napas," kata Heidy, dalam siaran YouTube PDPI, Jumat (2/7).

Temuan itu didapat berdasarkan hasil observasi Universitas Indonesia pada pasien Covid-19 di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten pada 2020 lalu. Rata-rata pasien yang tergabung dengan penelitian tersebut berusia 44,5 tahun.

Heidy menjelaskan, ditemukan gejala gangguan pernapasan (respiratory syndrome) pada 73,3 persen pasien Covid-19. Sebanyak 32 persen di antaranya mengalami gangguan pernapasan dengan demam, dan 23 persen sesak napas tanpa demam.

Selain sesak napas, gejala Covid-19 lainnya yang sering ditemui di Indonesia yakni batuk 53,3 persen, demam 33,3 persen, fatigue 33,3 persen, mual dan muntah 16,6 persen, serta anosmia 6,6 persen.

Kelainan pada Thorax

Heidy juga menyampaikan, berdasarkan penelitian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pada Maret-April 2020 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran menunjukkan, pasien mengalami kelainan pada foto thorax.

"Kami juga melihat pasien mengalami kelainan pada foto thorax. Kami melihat bahwa ada pneumonia sebanyak 31,5 persen, dan peningkatan bronchovascular markings [infeksi pada paru] 26,6 persen," ucap Heidy.

ilustrasi rontgen paruIlustrasi. Beberapa pasien Covid-19 di Indonesia mengalami kelainan pada thorax saat terinfeksi. (iStockphoto/Chinnapong)

Selain itu, 54 persen pasien Covid-19 di Wisma Atlet juga mengalami gejala. Gejala paling dominan yakni batuk kering 22,5 persen, demam 14,3 persen, sesak napas 6,5 persen, pilek 4,8 persen, dan anosmia 1,5 persen.

Kapan Harus ke RS saat Bergejala?

Jika terinfeksi Covid-19 dibuktikan dengan hasil tes positif, maka ada dua kemungkinan perawatan yang bakal Anda tempuh.

Dokter spesialis paru Erlina Burhan mengatakan, pasien Covid-19 tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit jika tidak bergejala, atau bergejala ringan.

"Kapan harus ke rumah sakit kalau positif Covid-19? Ketika ada gejala sesak napas, kalau tidak ada gejala sesak, ya, tidak perlu," kata Erlina dalam kesempatan yang sama.

Erlina mengatakan, pasien Covid-19 harus mendapat perawatan di fasilitas medis jika timbul gejala sesak. Salah satu tanda yang bisa diperhatikan di antaranya adalah menarik napas lebih dari 24 kali dalam 1 menit.

"Kalau ada oxymeter, diukur saturasi oksigennya kurang dari 94, maka harus segera ke rumah sakit," ucap Erlina.

Pasien bergejala demam, pusing, dan pilek bisa menjalani perawatan di rumah dengan diberikan obat-obatan sesuai resep dokter. Konsumsi suplemen multivitamin atau vitamin C juga disarankan.

(mel/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER