Ahli Sebut Penyebaran Covid di Gagang Pintu-Pakaian Langka

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jul 2021 15:56 WIB
Penyebaran Covid-19 lewat permukaan seperti gagang pintu dan sejumlah barang lainnya disebut sangat langka. Berikut penuturan ahli.
Ahli mengungkapkan bahwa penyebaran Covid-19 lewat permukaan terbilang langka. Mengapa demikian? (iStockphoto/Maridav)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selain menerapkan protokol kesehatan, membersihkan area permukaan dan barang-barang juga disebut menjadi salah satu cara mencegah penyebaran Covid-19.

Kendati demikian, pakar penyakit menular dari University of Maryland Upper Chesapeake Health AS, Faheem Younus, mengungkapkan bahwa penyebaran Covid-19 lewat permukaan terbilang langka.

Dia mengingatkan bahwa pemakaian masker dan cuci tangan jauh lebih ampuh dalam mencegah penyebaran Covid-19.

"Covid umumnya menyebar dari orang ke orang, melalui kontak dekat atau udara, di ruang dalam ruangan," ujar Faheem lewat akun Twitter resminya, Selasa (6/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia lanjut mengatakan, "Penyebaran permukaan SANGAT langka. Berhentilah mengkhawatirkan pegangan, gagang pintu, koran, pakaian, bahan makanan. Cuci tangan saja. Fokus di tempat yang penting."



Selain itu, Younus juga menilai bahwa penggunaan disinfektan dinilai terlalu berlebihan.

"Cuci tangan Anda dan belanjakan uang Anda untuk masker," sarannya.



Menanggapi pendapat tersebut, dokter spesialis penyakit yang juga Staf Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi FKUI-RSCM, Sharifah Shakinah mengatakan bahwa apa yang disampaikan Faheem Younus sejalan dengan panduan dari Center for Disease and Prevention Control (CDC) Amerika Serikat.

"Masyarakat dapat terinfeksi oleh SARS-CoV-2 melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi virus, tapi berdasarkan data epidemiologis dan studi mengenai penularan Covid-19, penularan melalui permukaan yang terkontaminasi bukan rute yang utama," papar Sharifah saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (6/7).

Dia menegaskan bahwa rute utama penularan Covid-19 adalah melalui kontak dengan orang yang terinfeksi dalam jangka waktu tertentu.

"Sehingga yang utama memang tetap dengan 6M dan memperhatikan ventilasi, durasi, dan jarak ketika berinteraksi dengan orang lain. Melakukan disinfeksi permukaan tentu tetap bermanfaat tapi bukan satu-satunya yang utama," ujar Sharifah.

CDC menyebut risiko penularan Covid-19 melalui permukaan yang terkontaminasi ditemukan rendah. Alih-alih mencegah penularan, disinfeksi permukaan justru akan menimbulkan kerusakan.

CDC lantas menyarankan masyarakat lebih baik memperketat protokol pencegahan penularan virus corona melalui udara. Pasalnya, penularan melalui udara ditemukan jauh lebih tinggi ketimbang menyentuh permukaan.

"CDC menetapkan bahwa risiko penularan melalui permukaan yang terkontaminasi terbilang rendah, jika dibandingkan kontak langsung dan aerosol," ujar Kepala Cabang Pencegahan Penyakit yang Ditularkan Melalui Air CDC, Vincent Hill, seperti dikutip CNN.

Simak pemaparan lebih lanjut terkait penelitian soal disinfektan dan bahayanya di halaman berikut.

Disinfektan Bisa Berbahaya

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER