Dia menambahkan bahwa banyak warga kota As-Salt yang terus mencari nafkah dengan cara yang sama seperti kakek-nenek mereka, melestarikan tradisi lokal. Salah satunya Al-Attarin, toko yang menjual obat herbal tradisional.
"Masyarakat masih melestarikan adat dan tradisinya. Misalnya Jalan Al-Hammam, yang telah berdiri sekitar 150 tahun, kebanyakan toko di sana masih menjual barang yang sama sejak dulu, seperti Al-Attarin. Juga toko manisan Nabulsi, tiga tokonya terletak di jalan ini."
Masuk daftar UNESCO sudah pasti membuat warga kota As-Salt semakin semangat untuk menjaga kelestarian kotanya, kata Ayman Abu-Rumman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan merestorasi beberapa bangunan agar layak digunakan dalam hal wisata."
Dimasukkannya As-Salt dalam daftar UNESCO, jika itu terjadi, juga akan meningkatkan industri pariwisata kota dan meningkatkan ekonomi lokal, kata Saber Khleifat, yang memiliki toko suvenir.
"Akan ada peningkatan permintaan untuk mengunjungi kota ini, yang secara positif akan mempengaruhi warga kota."
As-Salt adalah ibu kota pertama dari apa yang menjadi Kerajaan Hashemite Yordania pada awal abad ke-20, tetapi pendiriannya dimulai pada 300 Sebelum Masehi.
Salah satu warga, Omar Al-Hiyari, mengatakan kota ini penuh dengan sejarah dan banyak sekolah bergengsi berbasis di sini, termasuk sekolah menengah negeri pertama di Yordania.
"Ini adalah Jalan Al-Hammam, orang-orang yang datang tidak hanya dari dalam Kerajaan Yordania, tetapi dari seluruh dunia. Selain itu, ada Sekolah Menengah Al-Salt, sekolah pertama di kerajaan, dari mana Perdana Menteri, panglima tentara dan menteri menjadi alumninya."
Kota ini juga secara historis merupakan salah satu toleransi beragama, yang dilambangkan oleh Gereja St. George, seorang santo yang dihormati oleh orang Kristen dan Muslim.
Populasinya kira-kira sepertiga Kristen dan dua pertiga Muslim.
Salah satu wisatawan yang datang, Peter Cook, menganggap sejarah dan arsitektur kota As-Salt sangat menarik.
"Ini adalah kota yang sangat bersejarah. Dan ada banyak arsitektur asli di sini yang berusia mungkin empat atau lima ratus tahun, dan saya sangat senang melihat banyak arsitektur di sini telah dilestarikan."
Kerajaan Yordania sudah memiliki sejumlah situs dalam daftar Warisan Dunia UNESCO seperti Petra, Wadi Rum, Quseir Amra, Um El Rassas, dan Situs Pembaptisan, di mana orang Kristen percaya bahwa Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.
(ap/ard)