Tsurigasaki, 'Pintu Tuhan ke Bumi' Venue Surfing di Olimpiade

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jul 2021 14:47 WIB
Kuil di dekat Pantai Tsurigasaki "terhubung" dengan "energi" di Gunung Fuji. Banyak peselancar yang datang untuk berdoa dan membeli jimat keselamatan di sana.
Peselancar mendatangi Pantai Tsurigasaki yang menjadi lokasi pertandingan surfing di Olimpiade Tokyo 2020. (AFP/KAZUHIRO NOGI)

Konsistensi gulungan ombak yang besar dan kuat adalah salah satu nilai plus dari Pantai Tsurigasaki.

Sebelum olimpiade, pantai ini juga telah sering menjadi lokasi kontes surfing internasional, salah satunya WQS 6000 yang telah digelar selama tiga tahun berturut-turut.

Wilayah Ichinomiya juga telah melahirkan banyak peselancar kelas dunia, antara lain; Hiroto Ohhara, atlet Jepang pertama yang memenangkan US Open; Reo Inaba, yang saat ini berkompetisi secara internasional; dan Tenshi Iwami, warga negara Jepang pertama yang memenangkan kejuaraan selancar AS di kelas U-10.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantai sakral

Mengutip Tokyo Cheapo, sebelum pandemi virus Corona Pantai Tsurigasaki didatangi sekitar 600 ribu peselancar setiap tahunnya.

Selain menjadi destinasi surfing di Jepang, kota pantai ini juga memiliki makna budaya dan sejarah yang dalam.

Kota Ichinomiya mendapatkan namanya dari Kuil Buddha Kazusanokuni Ichinomiya Tamasaki.

Selama berabad-abad, kuil ini ramai dikunjungi orang yang berdoa untuk mendapat keberuntungan dalam hidup, seperti dalam pernikahan, keluarga sampai bisnis.

Terdapat juga jimat yang bisa dibeli dari kuil, dan tentu saja banyak peselancar yang membelinya untuk keselamatan selama di lautan.

Melansir Visit Chiba, baru-baru ini, telah ditentukan bahwa Kuil Buddha Kazusanokuni Ichinomiya Tamasaki terletak di sepanjang Garis Ley - garis lurus yang menghubungkan beberapa situs kuno, yang diklaim memiliki "energi" - bersama dengan Gunung Fuji, Kuil Samukawa di Prefektur Kanagawa, Kuil Moto Ise Kotai-jingu di Prefektur Kyoto dan Kuil Izumo di Prefektur Shimane.

"Secara historis dalam budaya Jepang, pantai dianggap sebagai pintu masuk Tuhan dari laut dan darat. Oleh karena itu mereka memiliki monumen raksasa bernama 'torii' yang berarti 'gerbang Tuhan' di setiap pantai, seperti juga di Pantai Tsurigasaki," kata Ben.

"Saat festival Matsuri di musim panas, kuil-kuil di sekitar Pantai Tsurigasaki membawa replika kuil mereka, atau 'mikoshi', untuk disucikan di lautan. Tradisi di Ichinomiya berlangsung di Pantai Tsurigasaki," pungkasnya.



[Gambas:Instagram]



(ard/ard)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER