Fetish mata diperban viral di dunia maya. Hal ini bermula ketika seorang pengguna Twitter mengaku hampir menjadi korban fetish mata diperban.
Fetish adalah suatu kondisi saat seseorang mendapatkan gairah atau kepuasan seksual dari suatu objek. Objek fetish dapat beragam mulai dari ketiak, lingerie, hingga hal-hal aneh lainnya.
Pada kasus yang sedang ramai saat ini, pelaku memiliki fetish pada mata perempuan yang diperban. Dia meminta para perempuan untuk mengirimkan foto dengan mata yang diperban.
Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Profesor Koentjoro menyebut pelaku tampak menikmati atau berfantasi seksual dengan benda mati atau orang-orang yang dalam bayangannya sedang dalam keadaan tak berdaya.
Menurut Koentjoro, kondisi ini tak jauh berbeda dengan kasus Gilang jarik yang memiliki fetish melihat seseorang dibungkus kain jarik, yang heboh pada 2020 lalu.
"(Korban) dimaknai sebagai ketidakberdayaan. Itu adalah bahasa simbolisme, metafora. Kemarin dengan bungkus kain, kan mirip mayat. Sekarang mata ditutup, orang sakit," kata Koentjoro dihubungi melalui telepon, Selasa (10/8).
Ada banyak faktor yang bisa membuat seseorang memiliki kelainan fetish tersebut. Salah satunya menurut Koentjoro adalah bisa jadi pelaku melihat korban lebih seksi saat dalam keadaan tidak berdaya yakni ketika matanya ditutup perban.
Lihat Juga : |
Koentjoro menjelaskan fetish ini bisa muncul karena ada dorongan atau pengalaman di masa lalu sehingga membuat seseorang tertarik pada hal-hal yang tidak lazim dan di luar nalar manusia pada umumnya.
"Mungkin pernah punya pacar atau kekasih yang sakit mata diperban terlihat seksi. Karena setiap orang berbeda melihat keseksian itu," kata Koentjoro.
Psikolog klinis forensik, Kasandra Putranto memiliki pendapat yang sama. Kasandra menyebut ada beberapa penyebab yang bisa membuat seseorang menumbuhkan fetish, salah satunya pengalaman di masa lalu.
"Penyebab bisa macam-macam. Pengalaman masa lalu, atau juga terkait keterbatasan kapasitas sosial seseorang," kata Kasandra.
(tst/ptj)