Apnea Tidur, Gangguan Tidur yang Berisiko Kematian Mendadak

CNN Indonesia
Kamis, 19 Agu 2021 22:00 WIB
Gangguan tidur ada bermacam-macam, mulai dari insomnia, mimpi buruk, hingga apnea tidur atau sleep apnea.
Gangguan tidur ada bermacam-macam, mulai dari insomnia, mimpi buruk, hingga apnea tidur atau sleep apnea. (iStockphoto/estefanamer)

Diagnosis dan Pengobatan Tepat Waktu

Pasien dengan apnea tidur yang telah didiagnosis memang harus menjalani perawatan untuk meminimalisir berbagai kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.

Dorektur Divisi Tidur UPMC, Ryan Soose saat melakukan wawancara dengan Medical News menyebut, pihaknya telah lama mengetahui pasien apnea tidur yang tidak diobati lebih mungkin untuk mengembangkan berbagai penyakit dalam diri mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyakit-penyakit itu misal, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan apnea tidur yang tidak diobati dan berbagai kondisi kesehatan lainnya.

"Tetapi risiko kematian mendadak yang dilaporkan dalam penelitian ini membuka mata dan membuat diagnosis dan pengobatan yang tepat waktu menjadi lebih mendesak," kata dia.

Bahkan kata dia, efek sistem saraf pada siklus tidur manusia dapat menjelaskan hubungan antara apnea tidur dengan peningkatan resiko kematian mendadak.


Sebab hal ini bisa terjadi karena kurangnya oksigen yang dialami oleh penderita apnea tidur. Sistem saraf pusat mungkin terlalu terangsang untuk meningkatkan aliran udara. Pada gilirannya, ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik seseorang.

Selain itu, seseorang dengan sleep apnea akan mengalami stres oksidatif, yang dapat berkontribusi pada ketidakseimbangan antioksidan dalam tubuh. Ketidakseimbangan ini dapat merusak sel dan mempercepat proses penuaan hingga menyebabkan banyak masalah kesehatan dari waktu ke waktu.

(tst/chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER