Berikut fakta tanaman porang lainnya.
Sebelum menanam, ada 3 hal yang harus Anda perhatikan. Pertama, perhatikan tanah tempat Anda akan menanam porang.
Tanah haruslah gembur, tidak terlalu basah, dan memiliki keasaman tanah 6-7. Struktur tanah merupakan campuran tanah liat berpasir serta terbebas dari gulma.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anda juga harus memperhatikan iklim yang cocok untuk menanam porang. Idealnya, porang ditanam di dataran tinggi 100-600 mdpl, dengan cahaya matahari yang cukup.
Kemudian perhatikan lingkungan di sekitar lokasi tanam. Porang membutuhkan tanaman lain untuk tumbuh sebagai inang. Beberapa jenis tanaman yang baik menaungi porang diantaranya pisang, jahe, pinang, mahoni, jati, dan sonokeling.
Setelah mengetahui syarat tersebut, berikut tahapan menanam porang:
Sebelum menanam, siapkan lahan bertanam porang terlebih dahulu. Berikut langkah-langkah mempersiapkan lahan tanam untuk porang:
- Siapkan ajir atau batang bambu untuk menegakkan tanaman
- Buat jarak antar ajir 1 meter x 1 meter khusus untuk bibit umbi dan katak
- Setelahnya buat lubang tanam dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 20 cm. Namun Anda dapat menyesuaikannya dengan ukuran bibit yang dipakai
- Masukkan bibit porong ke dalam lubang tanam dengan letak bakal tunas menghadap atas
- Tutup lubang tanam dengan tanah setebal 3 cm
Sebagai catatan, apabila menggunakan biji jenis bintil (katak), maka mata tunas jangan dibalik agar tanaman dapat tumbuh dengan baik.
Jika menggunakan biji, masukkan akar ke dalam lubang secara hati-hati agar akar tanaman tidak rusak dan pastikan menutup lubang dengan rata.
Jika menggunakan bibit umbi, Anda tidak perlu terlalu memedulikan peletakan bakal tunas menghadap atas atau bawah.
Pemberian pupuk dasar dilakukan sebelum umbi ditanam dengan menggunakan pupuk bokashi yang dicampur dengan top soil sebanyak setengah kilo per lubang. Sedangkan untuk bibit katak, pupuk bokashi dicampur pada tanah sekitar ajir.
Simak cara menanam tanaman porang secara lengkap di sini.
Fakta tanaman porang berikutnya yakni tanaman ini sering disamakan dengan tanaman suweg. Meskipun masih satu genus, nama ilmiah umbi suweg adalah amorphophallus paeoniifolius.
Kalau umbi porang tidak bertunas, maka suweg memiliki tunas kecil dipermukaan luar dan berukuran besar. Inilah yang menjadi bukti konkret perbedaan porang dan suweg secara kasar.
Tanaman umbi suweg akan jauh lebih subur ketika di musim hujan. Sementara pada musim kemarau, daunnya akan mati namun tunasnya bisa kembali tumbuh ketika penghujan tiba.
Setelah mengetahui lima fakta tanaman porang. Simak perbedaan tanaman porang dan suweg secara lengkap di sini.
(agn)