Kata Dokter Soal Vaksin Covid-19 Ganggu Kesuburan dan Haid

CNN Indonesia
Kamis, 26 Agu 2021 19:57 WIB
Muncul kabar vaksin Covid-19 mengganggu kesuburan dan haid. Dokter Dirga Sakti Rambe menjelaskan hubungan vaksin dengan kesuburan dan haid.(Foto: Istockphoto/iamnoonmai)
Jakarta, CNN Indonesia --

Berbagai efek samping ringan dapat muncul setelah vaksin Covid-19. Mulai dari demam, pusing, sakit kepala, sakit otot, mual, hingga bengkak pada bagian lengan yang disuntik.

Selain dari efek samping ringan ini, muncul pula kabar vaksin Covid-19 dapat mengganggu kesuburan dan siklus haid. Kabar ini menimbulkan ketakutan pada masyarakat, terutama kaum perempuan.

Benarkah vaksin Covid-19 dapat menganggu kesuburan dan siklus haid?

Vaksinolog dokter Dirga Sakti Rambe menyatakan kabar vaksin mengganggu kesuburan dan siklus menstruasi tak bisa dijadikan acuan.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam ini, vaksin Covid yang mengganggu kesuburan tak terbukti secara ilmiah.

"Orang hamil itu bisa vaksin. Di Amerika juga sudah ada penelitian soal kesuburan ini. Jadi tidak berpengaruh ya," kata Dirga saat melakukan sesi live Instagram dengan Kementerian Kesehatan, Rabu (25/8).

Sementara itu, mengenai vaksin yang dapat mengganggu siklus menstruasi, Dirga menjelaskan hal ini merupakan efek sementara.

Dirga menyebut terdapat sejumlah laporan perempuan yang menyatakan mengalami gangguan haid setelah mendapatkan vaksin. Misalnya, waktu haid menjadi lebih lama atau lebih cepat.

Namun, biasanya gangguan ini hanya terjadi satu bulan di masa haid pertama setelah vaksin.

"Sifatnya jangka pendek, biasanya pas vaksin saja tapi setelah itu biasa lagi. Tapi bukan berarti yang sedang mens enggak boleh vaksin," kata Dirga

Dirga juga menjelaskan mengenai mitos yang menyebut vaksin Covid-19 dikaitkan dengan autisme. Menurut Dirga, tak ada hubungan antara autisme dengan vaksinasi.

"Itu juga sudah diteliti ya. Itu isu lama dan terbukti tak ada hubungannya," kata Dirga.

Dirga menyarankan agar setiap orang dapat segera melakukan vaksinasi untuk mencegah Covid-19.

(tst/ptj)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK