Hari ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis izin penggunaan darurat untuk vaksin Sputnik-V, vaksin Covid-19 asal Rusia. Kepala BPOM Penny K. Lukito menyebut izin vaksin Sputnik-V sudah melalui penilaian bersama Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
"Sementara untuk efikasinya, data uji klinik fase 3 menunjukkan Vaksin covid-19 Sputnik-V memberikan efikasi sebesar 91,6 persen, dengan rentang confidence interval 85,6-95,2 persen," kata Penny dikutip dari situs resmi BPOM, Rabu (25/8).
Vaksin Sputnik-V nantinya hanya ditujukan pada orang berusia 18 tahun ke atas. Vaksin diberikan dengan injeksi intramuskular sebanyak dua kali dengan rentang waktu antarvaksinasi selama 3 minggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penny menjelaskan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau efek samping vaksin sputnik paling umum mirip sakit flu. Ini ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi atau arthralgia, nyeri otot atau myalgia, badan lemas atau asthenia, ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia atau reaksi lokal di area injeksi.
Profesor Hindra Irawan Satari, Ketua Komnas KIPI, menambahkan platform Sputnik-V adalah viral vector yang sama seperti vaksin AstraZeneca.
"Efek samping yang dapat terjadi adalah reaksi lokal di tempat suntikan, reaksi yang bersifat umum dan reaksi serius," kata Hindra pada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Rabu (25/8).
Reaksi umum yang dimaksud adalah reaksi yang umum terjadi setelah vaksinasi dan tidak jauh berbeda dengan vaksin merek lain misal, demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi atau badan terasa kurang sehat. Kemudian untuk efek serius ini misalnya terjadi syok anafilaksis. Syok anafilaksis adalah syok akibat reaksi alergi berat.
Melansir dari berbagai sumber, efek samping vaksin sputnik yaitu syok anafilaksis bisa mengakibatkan penurunan tekanan darah drastis sehingga pasokan aliran darah terganggu. Orang bisa sampai sulit bernapas dan kehilangan kesadaran.
Sementara itu, persiapan menerima vaksin Sputnik-V tidak berbeda dengan vaksin-vaksin lain.
"Pastikan [tubuh] sehat, kendalikan komorbid bila ada dan segera lapor bila ada KIPI ke fasyankes," imbuh Hindra.
Pastikan tubuh dipersiapkan dengan baik untuk menghindari efek samping vaksin sputnik.
![]() Efek samping vaksin sputnik |