Ilmuwan Jepang Buat Daging Wagyu dari Printer 3D

CNN Indonesia
Rabu, 01 Sep 2021 19:26 WIB
ilmuwan yang berbasis di Universitas Osaka, Jepang menemukan cara untuk mencetak daging sapi wagyu 3D di laboratorium, lengkap dengan marblingnya.
ilmuwan yang berbasis di Universitas Osaka, Jepang menemukan cara untuk mencetak daging sapi wagyu 3D di laboratorium, lengkap dengan marblingnya.(Pixabay/cegoh)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tak dimungkiri kalau daging sapi wagyu punya harga yang mahal. Namun ilmuwan yang berbasis di Universitas Osaka, Jepang menemukan cara untuk mencetak daging sapi wagyu 3D di laboratorium, lengkap dengan marblingnya.

Cara ini dilakukan untuk membantu membuat potongan daging sapi ini jadi lebih berkelanjutan.

Mengutip Insider, ilmuwan memakai sel punca yang diambil dari sapi wagyu. Mereka membuat struktur daging dengan karakteristik marble yang ikonik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka juga harus mengisolasi sel daging sapi tersebut sembari mengatur otot, pembuluh darah, dan lemak harus disusun sehingga menyerupai aslinya. Setelah mendapatkan susunan yang tepat, mereka memakai teknologi yang disebut bioprinting 3D untuk membuat struktur sel berlapis-lapis sehingga menyerupai jaringan nyata pada daging.

"Dengan meningkatkan teknologi ini, dimungkinkan untuk tidak hanya mereproduksi struktur daging yang kompleks, seperti marbling (sashi) daging sapi Wagyu yang indah, tetapi juga membuat penyesuaian halus pada komponen lemak dan otot," Michiya Matsusaki, salah satu peneliti. kata peneliti dalam sebuah pernyataan.

Kemajuan teknologi ini membuktikan bahwa daging sapi wagyu bisa dicetak tiga dimensi ini menjadi langkah besar untuk keberlanjutan. Namun berbeda dari pendahulunya, Beyond Meat dan Impossible Food yang membuat daging dari bahan nabati, daging wagyu ini benar-benar dari daging.

Langkah serupa untuk membuat daging sapi dari sel sapi sudah pernah dilakukan oleh Aleph Farms dan Fakultas Teknik Biomedis di Institut Teknologi Technion Israel yang membuat steak bioprint ribeye.

Hanya saja, sebelum bisa dimakan, perihal keamanan pangan dan lainnya masih harus diteliti kembali. 

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER