Warga Sempat Was-was
Tak bisa dimungkiri, saat menyampaikan niat untuk membangunan sekolah dengan sampah plastik daur ulang, warga merasa takut. Banyak orang tua takut ruangan kelas jadi berbahaya untuk anak mereka.
Sosialisasi terus digencarkan agar tak ada penolakan saat bata hasil daur ulang tiba di Indonesia. Memang butuh usaha karena tak mudah meminta persetujuan warga di daerah yang belum terlalu melek daur ulang sampah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, kekhawatiran warga sirna ketika bata daur ulang itu tiba di Sekolah. Warga terkagum-kagum karena bentuk dan desainnya yang memang cukup menarik.
"Warga malah jadi senang. Mereka membantu angkut. Anak-anak juga ikutan karena ini kan tidak berat yah, bahannya dari plastik bekas," kata dia.
![]() Pembangunan SDN 04 Medas di Lombok Barat yang menggunakan bata ecobrick, bata yang terbuat dari sampah plastik daur ulang. Bangunan ini menjadi sekolah pertama di dunia yang terbuat dari sampah plastik daur ulang. |
Proses Cepat, Mirip Pasang Lego
Tak hanya ramah lingkungan karena terbuat dari sampah plastik daur ulang, pembangunan dengan menggunakan sistemecobrickjuga hemat waktu dan tenaga. Dalam waktu satu minggu saja satu ruangan bisa selesai dibangun.
Bahkan pembangunannya juga tak memerlukan adukan semen atau pasir. Setiap bata disambung seperti memasang lego.
"Jadi ditempel nantinguncisendiri. Paling setiap satu setengah meter itu dikasih besi, tapi tidak perlu semen atau pasir untuk menyatukan bata satu dengan yang lain," kata dia.
Sukses dengan SDN 04 Medas, Amri mengaku ingin membangun sekolah dengan sistemecobrickdi wilayah lain. Namun dia tak mau bata daur ulang sampah plastik yang akan digunakan untuk membangun sekolah harus impor lagi dari Finlandia.
Dia ingin Indonesia juga bisa memproduksi bata yang sama, pasalnya sebagai negara dengan penduduk yang cukup banyak sampah plastik tentu bukan hal yang sulit didapatkan.
"Niatnya nanti akan dibangun pabrik pengolahannya di Indoneisa. Sudah komunikasi dengan Pemprov (NTB), tapi memang belum terlaksana. Doakan saja," kata dia.
(tst/chs)