Banyak yang tidak percaya Jihane Almira Chedid, perwakilan Indonesia untuk ajang Miss Supranational harus puas berada di posisi 12 besar. Kemudian perkataan Creative Director Miss Supranational, Andre Sleigh rupanya membuat pageant lovers semakin geram.
Pasalnya dalam sesi Instagram Live Miss Supranational 2019 Anntonia Porsild ia menyebut Indonesia dengan nada kesal. Dalam unggahan di akun instagram yang sudah dikunci, Sleigh sudah mengungkapkan permintaan maafnya.
Namun apa itu ajang Miss Supranational?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Miss Supranational adalah kontes kecantikan yang melibatkan perempuan dari berbagai belahan dunia. Ajang ini cukup populer seperti halnya Miss Grand International, juga Miss International. Namun kontes ini mungkin terdengar asing di telinga sebab tidak seheboh Miss Universe atau Miss World.
Dilansir dari laman resminya, kontes ini memang fokus menjadi acara televisi internasional dengan kontestan yang mengedepankan keanggunan dan kecantikan alami. Digelar sejak 2009, Miss Supranational memiliki moto glamour, fashion and natural beauty.
"Acara TV Spektakuler ini tidak hanya mendapat popularitas dan angka penonton yang tinggi di Polandia tapi juga di seluruh dunia. Kompetisi ini telah membuat dampak besar di Dunia Kontes, di mana para ahli telah menilai Miss Supranational sebagai salah satu dari 3 Kontes Internasional paling penting dan bergengsi di dunia," tulis mereka di laman resminya.
Bertindak sebagai presiden dan produser eksekutif dari ajang ini adalah Gerhard Parzutka von Lipinski. Sedangkan Andre Sleigh sebagai direktur kreatif acara tersebut.
Miss Supranational kali pertama diadakan di Plock, Polandia. Peserta atau kontestan hanya sebanyak 40 negara. Seiring popularitas yang makin tumbuh, peserta kian bertambah dan kini mencapai 80 negara tiap tahunnya. Untuk lokasi gelaran berubah-ubah dan terakhir diselenggarakan di kota Nowy Sacz.
Mereka yang terpilih maju sebagai wakil Indonesia terlebih dahulu mengikuti ajang Puteri Indonesia yakni kontes kecantikan yang diinisiasi oleh Yayasan Puteri Indonesia (YPI).
Pemenang Puteri Indonesia akan maju dalam kontes Miss Universe, pemenang kedua (Puteri Indonesia Lingkungan) ke Miss International, pemenang ketiga (Puteri Indonesia Pariwisata) ke Miss Supranational dan pemenang keempat (Puteri Indonesia Perdamaian) ke Miss Grand International.
Namun kini perwakilan untuk ajang Miss Grand International dipilih lewat ajang tersendiri yakni Miss Grand Indonesia sehingga YPI tinggal memegang 3 lisensi keikutsertaan ajang internasional. Sedangkan perwakilan untuk ajang Miss World dipilih dari ajang berbeda yakni Miss Indonesia.
Berbincang dengan CNNIndonesia.com jelang keberangkatannya, Puteri Indonesia Pariwisata 2017 Karina Nadila Niab bercerita ajang Miss Supranational memang berbeda dengan ajang-ajang kecantikan lain.
Dia berkata ajang ini memang mengedepankan entertainment, performance atau perayaan keberagaman dunia lewat kontes kecantikan. Sangat mungkin ada peserta yang hanya ingin mencari pengalaman atau bersenang-senang karena basis entertainment ini. Namun saat itu Nina, panggilan karibnya, mengaku bertandang ke Polandia, tempat ajang berlangsung, untuk menang.
![]() Kostum Jihane Almira di Miss Supranational |
"My determination, my will power, my dedication and I believe no one can beat me for that. Ada yang ke sana karena dia cari pengalaman. No, you came to the war field to win the game. Uni Whulandari bilang enggak ada cerita di medan perang itu buat kalah, nanti mau kalah mau enggak, itu belakangan. Pokoknya datang ke sana buat menang," kata Nina di 2017 silam.
Meski tidak membawa pulang gelar Miss Supranational 2021, Jihane berhasil memenangkan gelar Best National Costume. Ia mengenakan kostum bertajuk 'The Dashing of Equus Caballus' yang terinspirasi dari kuda asli Nusa Tenggara Timur. Sedangkan Miss Supranational 2020 adalah Chanique Rabe dari Namibia menggantikan Anntonia Porsild, Miss Supranational 2019.
(els/chs)