Mengenang Karl Lagerfeld, Si Bunglon Mode Legendaris

CNN Indonesia
Jumat, 10 Sep 2021 18:00 WIB
Mendiang Karl Lagerfeld seharusnya merayakan ulang tahun ke-88 pada hari ini, Jumat (10/9). Berikut perjalanan Karl Lagerfeld, sang legendaris mode. (AFP PHOTO / PATRICK KOVARIK)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seandainya masih ada, Karl Lagerfeld hari ini merayakan ulang tahun ke-88. Sayangnya, ia telah berpulang pada 19 Februari 2019 karena sakit.

Meski demikian, pengaruhnya pada industri fashion dunia tidak hilang begitu saja. Tengok saja kemasyhuran rumah mode Chanel di tangannya, bahkan hingga kini walau ia sudah tiada.

Pria nyentrik kelahiran Hamburg, Jerman ini memang sudah menunjukkan ketertarikan terhadap desain dan mode. Ia pun dikenal kritis dalam berkomentar soal gaya berbusana orang lain.

Di usia 14 tahun, ia memutuskan untuk pindah ke Paris demi memperoleh pendidikan mode yang memadai. Keputusan ini tidak salah sebab dari sini kariernya di dunia mode dimulai.

Jika dirangkum, ada sederet momen penting dalam hidup Lagerfeld.

1954 - Menang kompetisi desain mantel

Sebagaimana dilansir Harpers Bazaar, pada 11 Desember 1954 Lagerfeld memenangkan kompetisi yang diinisiasi oleh International Wool Association, Paris. Ia sukses menyabet juara pertama dalam kategori mantel. Kemenangan ini mengantarkan Lagerfeld jadi asisten Pierre Balmain pada 1955.

Di sekitar 1957, ia dipercaya menjadi direktur artistik untuk Jean Patou. Lagerfeld turut terlibat dalam desain 10 koleksi kutur di sana.

1960-an - Pertemuan dengan label-label ternama

Mengutip laman resmi Karl Lagerfeld, pada 1962 ia menjadi freelancer di industri mode. Ia bekerja lintas negara meliputi Prancis, Italia, Inggris juga Jerman. Di kesempatan ini pula ia berjumpa dengan label-label seperti, Charles Jourdan, Curiel, Krizia dan Valentino.

Baru pada 1964, ia mulai bekerja untuk rumah mode Chloe. Lagerfeld mendesain koleksi Chloe pada 1964-1983, lalu di 1992-1997.

Pada 1965, ia berkolaborasi dengan Fendi dan terus berlanjut hingga ia berpulang. Menurut laporan WWD, ia menjadi kepala desainer untuk koleksi ready-to-wear dan busana bulu. Lagerfeld disebut membawa angin segar buat Fendi.

Karl Lagerfeld bersama kucingnya. (AFP/Joël Saget)

1983 - Didapuk jadi direktur artistik Chanel

Sekitar 1980-an, Lagerfeld direkrut rumah mode Chanel. Chanel kala itu seolah mendekati 'kematian' selepas kepergian Coco Chanel. Namun kedatangan Lagerfeld mampu memberikan nyawa baru buat rumah mode ini.

Menjadi direktur artistik pada 1983, ia pun membawa kesuksesan buat Chanel lewat revitalisasi busana ready-to-wear. Ia pula yang menetapkan logo 'CC' jadi logo resmi.

Kemudian setahun berikutnya ia memiliki rumah mode sendiri bertajuk KARL LAGERFELD. Meski demikian, ia tetap melanjutkan kolaborasi dengan Chanel dan Fendi.

1999 - Membuka toko buku

Buat pelaku industri mode, membuka butik memang terdengar biasa saja. Lagerfeld memiliki langkah berbeda dengan membuka 7L di Paris, sebuah tempat untuk dijadikan destinasi mode.

Di sini terdapat buku-buku tentang kutur, tekstil dan perhiasan. Jika ingin menilik karya-karyanya, kunjungan ke 7L memiliki semua dokumentasinya.

2004 - Kolaborasi dengan H&M

Mengenakan busana rancangan Lagerfeld mungkin terasa seperti mimpi. Namun mimpi ini seolah terwujud kala retail fashion besar sekelas H&M menggandeng Lagerfeld untuk proyek kolaborasi. Koleksi busana dibanderol dengan harga miring dan ludes dalam hitungan detik.

2010 - Deret penghargaan

Ia diberi penghargaan The Fashion Visionary dari Couture Council, Fashion Institute of Technology, New York. Tak cukup sampai di situ, ia pun diganjar Croix de Commandeur de la Legion d'Honneur sebuah penghargaan tinggi dari pemerintah Prancis. Pada Juni 2010, penghargaan ini diberikan langsung oleh Presiden Nicolas Sarkozy.

Kemudian menyusul di 2017, Lagerfeld memboyong medali Grand Vermeil. Penghargaan ini merupakan suatu penghormatan tertinggi buat orang yang membuat suatu capaian berhubungan dengan kota Paris. Kala itu ia menyelenggarakan pertunjukan kutur untuk koleksi musim gugur Chanel.

Model-model melenggang di runway beratapkan replika menara Eiffel yang super megah.



2018 - Jejak kaki terakhir di runway

Desember 2018 pun jadi momen terakhir Lagerfeld menjejakkan kaki di runway. Ini bertepatan dengan pertunjukan mode Chanel bertajuk Metiers d'Art di Metropolitan Museum of Art, New York City. Ia berjalan bersama anak baptisnya, Hudson Kroenig dan Virginie Viard, perempuan yang meneruskan peran Lagerfeld di Chanel.

2021 - 'Bangkit' jadi figur digital

Ia sudah tiga tahun berpulang tetapi tak ada yang melupakan gayanya yang nyentrik. Lagerfeld populer dengan ikat rambut kuncir kuda, kacamata hitam, setelan jas hitam dan kemeja putih. Ia pun 'dihidupkan' kembali lewat figur digital NFT (non-fungible token).

Figur Lagerfeld akan dijual secara terbatas di Dematerialised, sebuah marketplace fashion. Angka 7 merupakan angka keberuntungan Lagerfeld sehingga figur akan dijual seharga 77 euro (sekitar Rp1,2 juta) dan tersedia untuk 777 pembeli.



(els/agn)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK