Mengutip CBC News, sampai saat ini belum diketahui penyebab munculnya long covid ini. Beberapa penyintas yang mengalami long covid dilaporkan berjuang dengan mengalami gejala seperti kelelahan ekstrem, sakit kepala, pusing, "kabut otak" dan kesulitan bernapas selama berbulan-bulan setelah infeksi awal mereka.
Dokter tidak yakin apa penyebabnya. Satu teori adalah bahwa jejak virus dapat terus "bersembunyi" di dalam tubuh, sementara yang lain percaya itu mungkin hasil dari sistem kekebalan yang menjadi overdrive.
Mengutip Quartz, Para peneliti menduga berbagai gejala, mulai dari kelelahan hingga sesak napas hingga masalah jantung, bisa jadi karena faktor genetik, pembekuan darah, atau bahkan partikel virus yang tertinggal di dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari berbagai studi yang dilakukan, saat ini peneliti sudah makin dekat untuk mengetahui penyebab munculnya long covid.
![]() Ilustrasi |
Tetapi dari studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One mengungkapkan kemungkinan penyebabnya, yaitu antibodi yang bertahan setelah infeksi dibersihkan dapat menyebabkan sistem kekebalan menyerang tubuh secara keliru.
Penelitian ini dipimpin oleh Profesor nefrologi di Universitas Arkansas terhadap plasma darah 67 pasien covid-19 dan 13 orang tanpa riwayat infeksi.
Pasien Covid-19 saat ini dirawat di rumah sakit, sudah sembuh dari virus di rumah, atau pernah dirawat di rumah sakit (konvalesen).Sekitar 93 persen pasien rawat inap dan 81 persen pasien pemulihan dalam sampel mereka memiliki antibodi tertentu yang berkembang sekitar seminggu setelah infeksi awal, setelah antibodi lain telah bekerja untuk melawan penyakit.
Antibodi ini melakukan sesuatu yang istimewa: Ia menghambat protein, enzim ACE2, yang mengatur reaksi sistem kekebalan terhadap infeksi.
Reaksi inflamasi seperti yang biasa terjadi pada penyakit autoimun. Peneliti menduga penyebab munculnya long covid mirip seperti reaksi autoimun. Hanya saja penelitian ini masih membutuhkan studi lanjut.
(chs)